Lagi, Telur dan Ayam Sumber Inflasi Juli 2018

Rizky Alika
27 Juli 2018, 19:44
Telur Ayam Negeri
Arief Kamaludin | Katadata

Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi pada pekan keempat Juli mencapai 0,25 %. Inflasi disebabkan oleh kenaikan harga pangan yaitu telur ayam,daging ayam ras, dan cabai rawit.

Dibandingkan bulan lalu, kenaikan harga telur ayam mencapai 14 %, daging ayam ras 6,9 %, dan cabai rawit 19 %. Sementara harga pangan yang menurun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu daging sapi turun 1,35 %, bawang putih 4,7 %, cabai merah 6,6 %, dan beras 0,03 %. (Baca juga: BI Ramal Inflasi Naik di 2019, Pemerintah Yakin Angka Kemiskinan Aman).

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan secara tahunan inflasi tersebut berada pada kisaran target 2,5 - 4,5 %. “Secara year to date sebesar 2,15 % dan year on year 3,16 %. Jadi masih pada angka yang sangat comfortable,” kata Mirza di kantornya, Jumat (27/7). 

Meski ada kenaikan inflasi, Mirza menilai masih di bawah titik tertinggi inflasi pada periode 2015 hingga 2017. Titik inflasi tertinggi pada periode itu sebesar 0,39 %, sementara titik terendahnya 0,02 %.

Adapun selama Juli, inflasi minggu pertama sebesar 0,13 %, minggu kedua 0,23 %, minggu ketiga dan minggu keempat masing-masing 0,25 %. (Baca: Inflasi Stabil, Pengusaha Optimistis Iklim Usaha Meningkat).

Seperti diberitakan sebelumnya, harga telur melonjak dalam beberapa pekan terakhir hingga melampaui Rp 30 ribu per kilogram. Hal ini agak di luar lazimnya mengingat masa Puasa dan Lebaran yang biasanya mengerek harga sejumlah pangan telah lewat.

Untuk meredakannya, Kementerian Perdagangan pernah mengumpulkan  para pengusaha telur dan meminta mereka untuk menstabilkan keadaan tersebut. Operasi pasar pun dilakukan. Apalagi, dalam waktu dekat akan ada pesta olahraga Asian Games. (Baca: Operasi Pasar, Mentan Targetkan Tekan Harga Telur di Bawah Rp 26 Ribu).

Kementerian Pertanian pun menjamin ketersediaan pasokan ayam dan telur saat pagelaran tingkat internasional ini. Direktur Perbibitan dan Produksi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Soegiono menyatakan sudah menghitung pasokan dan kebutuhan selama acara tersebut.

Menurut data Kementerian Pertanian, pada Agustus 2018 produksi telur diperkirakan surplus  sekitar 22.670 ton dengan perhitungan produksi 168.235 ton dan konsumsi 145.565 ton. Sementara itu,  surplus ayam diperkirakan bisa mencapai 42.602 ton dengan  penghitungan produksi 271.855 ton dan konsumsi 252.806 ton.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...