Facebook dan Twitter Jelaskan Banyaknya Akun Politikus yang Diretas

Cindy Mutia Annur
15 April 2019, 19:16
Ponsel medsos
Arief Kamaludin | Katadata

Akun media sosial Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu diretas usai debat terakhir Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, pada Sabtu (13/4) malam lalu. Twitter dan Facebook pun memberikan tanggapan atas peretasan tersebut.

Apalagi peretasan ini dialami oleh beberapa tokoh publik. Akun media sosial Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan beberapa politikus Partai Demokrat seperti Sylviana Murni, Imelda Sari, dan Ferdinand Hutahaean diretas pada awal April 2019 ini.

Juru Bicara Facebook mengatakan, platform-nya memang menjadi salah satu target peretasan. "Untuk itu tim kami sering mengedukasi cara untuk menjaga akun dan apa yang harus dilakukan pengguna apabila akun teretas," ujar dia kepada Katadata, Senin (15/4).

(Baca: Said Didu Sebut Akun Medsos Miliknya dan Pendukung Prabowo Diretas)

Menurut dia, pengguna bisa mengecek status akunnya lewat situs www.facebook.com/hacked. Bila benar diretas, pengguna bisa melaporkan kasus ini ke Facebook. Dengan pemberitahuan ini, Facebook bakal membantu pengguna mendapatkan akunnya kembali.

Selain itu, pengguna bisa menggunakan fitur ‘lupa akun?’ pada halaman login. Lalu, pengguna bisa memilih tiga hingga lima teman yang dipercayai di Facebook. Teman yang dipilih ini bisa memberikan akses akun kepada pengguna lewat tautan.

(Baca: KPU: Ancaman Siber Tak Akan Ganggu Pemilu 2019)

Meski begitu, Facebook berharap pengguna menjaga keamanan akunnya sendiri. Ada empat cara untuk mengamankan akun dari peretasan. Pertama, membuat kata sandi yang sulit ditebak. Lalu, mengganti kata sandi secara berkala.

Kedua, menggunakan keamanan ganda lewat two factor authentification. Caranya, masuk ke menu pengaturan, lalu login dan keamanan. Ketiga, menghapus aplikasi yang mencurigakan atau berbahaya. Apalagi jika aplikasi tersebut memiliki akses terhadap data di akun pengguna.

Terakhir, pengguna dapat mengatur pemberitahuan tentang login yang tidak dikenali lewat menu pengaturan, lalu login dan keamanan. Ketika diaktifkan, Facebook akan memberitahu pengguna jika ada seseorang yang memasuki akun dengan perangkat atau browser yang tidak biasanya digunakan pengguna.

(Baca: Badan Siber Pastikan Situs KPU Aman hingga Pilpres 2019 Berakhir )

Sementara itu, Twitter enggan berkomentar banyak perihal akun tokoh publik ataupun politikus yang diretas. “Pada dasarnya, kami tidak bisa berkomentar terkait apa yang terjadi dengan akun seseorang,” ujar Perwakilan Twitter Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...