Facebook dan Pebisnis Mata Uang Digital Klaim Libra Kebal Penipuan

Cindy Mutia Annur
25 Juni 2019, 01:00
Keamanan Libra Facebook
ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic
Ilustrasi. Beberapa pelaku bisnis keuangan di tingkat global menilai Facebook perlu menerapkan standar keamanan selain mengadopsi blockchain, guna memastikan transaksi Libra aman.

Parlemen Amerika Serikat (AS) meminta Facebook untuk menghentikan pengembangan mata uang digitalnya (cryptocurrency) yakni Libra karena alasan keamanan data pengguna. Menanggapi hal itu, Facebook  dan pelaku bisnis mata uang digital di Indonesia menilai Libra aman.

Juru bicara Facebook Indonesia mengatakan, perusahaannya membentuk asosiasi yang akan memantau perkembangan Libra. Asosiasi itu bernama Libra Association, yang beranggotakan modal ventura, organisasi nirlaba, perusahaan cryptocurrency, keuangan, serta penyedia layanan teknologi dan telekomunikasi.

Selain itu, Facebook mengimplementasikan teknologi untuk mencegah penipuan atau pencucian uang. “Di dalam jaringan Libra, nantinya ekosistem keuangan menjadi lebih inklusif, karena didukung oleh teknologi blockchain,” katanya kepada Katadata.co.id, Senin (24/6).

(Baca: Parlemen AS Minta Facebook Setop Pengembangan Mata Uang Digital Libra)

Sebelumnya, Pemimpin Divisi Facebook Calibra David Marcus menyampaikan, data pengguna Calibra tidak akan digunakan untuk menggaet iklan. “Untuk mendapat kepercayaan masyarakat, kami harus membuat komitmen kuat pada privasi," katanya dikutip dari CNBC Internasional, beberapa waktu lalu (18/6). Calibra merupakan unit bisnis baru Facebook, yang menyediakan layanan dompet digital.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, penggunaan blockchain oleh Facebook semestinya meningkatkan keamanan dalam bertransaksi. Dari sisi volatilitas harga, menurutnya Libra milik Facebook ini aman karena didesain stabil.

Hanya, ia tidak menjelaskan rinci perihal keamanan data pengguna saat melakukan transaksi Libra, mengingat Facebook adalah pengembang platform media sosial. Apalagi, berdasarkan data Statista, pengguna Facebook mencapai 2,2 miliar hingga tahun lalu.

Legal Manager GoPax Indonesia Dauri Lukman mengatakan, konsep Libra bisa meningkatkan efisiensi sistem pembayaran. Sebab, skema transaksi menggunakan mata uang digital ini bisa meminimalkan peran penyedia jasa keuangan seperti perbankan. Namun, ia belum mau berkomentar perihal keamanan Libra untuk transaksi sehari-hari.

(Baca: BI Tegaskan Mata Uang Digital Libra Tak Bisa Digunakan di Indonesia)

Di Indonesia, mata uang digital diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi  (Bappebti) sebagai komoditas. Karena itu, Libra tidak bisa digunakan untuk transaksi sehari-hari di Tanah Air.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...