Perpres Kendaraan Listrik Diteken, Harga Saham Vale dan Antam Melonjak

Image title
8 Agustus 2019, 19:42
Ilustrasi nikel yang diproduksi oleh Antam. Ditandatanganinya perpres mobil listrik akan mendorong pertumbuhan industri baterai listrik yang menggunakan nikel sebagai komponen utama pembuatannya.
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Ilustrasi nikel yang diproduksi oleh Antam. Ditandatanganinya perpres mobil listrik akan mendorong pertumbuhan industri baterai listrik yang menggunakan nikel sebagai komponen utama pembuatannya.

Laju saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada perdagangan hari ini, Kamis (8/8) ditutup sama-sama naik. Saham Vale naik 4,01% atau 120 poin menjadi Rp 3.110 per saham, sementara Antam naik 1,49% atau 15 poin menjadi Rp 1.020 per saham.

Berdasarkan RTI Infokom, saham Vale pada perdagangan hari ini dibuka langsung naik hingga 4,68% dibandingkan penutupan perdagangan Rabu (7/8). Saham ini diperdagangkan sebanyak 35,42 juta saham sebanyak 5.002 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp 110,96 miliar.

Sementara, saham Antam dibuka langsung naik 4,48% dibandingkan penutupan perdagangan Rabu. Saham Antam diperdagangkan sebanyak 257,68 juta saham sebanyak 12.611 kali dengan nilai transaksi sebesar Rp 269,09 miliar .

Kedua saham tersebut naik sejalan dengan ditekennya Peraturan Presiden (Perpres) tentang kendaraan listrik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Sudah saya tanda tangan Senin (5/8) pagi," kata Presiden Jokowi di Jakarta, Kamis (8/8).

(Baca: Jokowi Akhirnya Tanda Tangani Perpres Mobil Listrik)

Jokowi berharap, dengan adanya aturan ini bisa memberikan iklim investasi yang baik guna mendorong pertumbuhan industri baterai listrik sebagai komponen utama kendaraan elektrifikasi. Sebab, 60% keberhasilan kendaraan listrik, kuncinya ada di komponen baterai.

Untuk membuat baterai pada kendaraan listrik, dibutuhkan nikel sebagai komponen utamanya. Baik Vale dan Antam merupakan perusahaan tambang penggali nikel yang merupakan komponen besar dalam membentuk baterai.

Dalam Laporan Tahunan Vale 2018, manajemen Vale meyakini permintaan nikel dunia dalam jangka panjang akan bertumbuh, menyusul rencana pengembangan kendaraan listrik di banyak  negara. Mereka menyebut, nikel dibutuhkan karena lebih ekonomis dibandingkan menggunakan kobalt sebagai komponen baterai.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...