Dari Gunung Malabar, Kopi Indonesia Mendunia

Yuliawati
Oleh Yuliawati
15 Desember 2019, 09:00
kopi, specialty coffee indonesia, gunung malabar, slamet prayoga
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Petani Malabar Mountain Coffee memetik biji kopi di Malabar, Bandung, Jawa Barat (15/11/2019).

Dari pegunungan Malabar, Pengalengan, Jawa Barat dengan ketinggian 1800 meter di atas permukaan laut, kopi asal Indonesia mendunia. Kopi Pengalengan yang terkenal dengan sebutan Java Preanger diakui secara internasional sebagai specialty coffee atau kopi arabika dengan kualitas tinggi.

Pada ajang Specialty Coffee Association of America Expo, tiga tahun lalu, empat penghargaan kopi spesial berasal dari Pengalengan. Salah satu yang mendapat penghargaan adalah Malabar Honey, hasil produksi perkebunan Slamet Prayoga.

Advertisement

Kopi ini mendapatkan skor uji standar caswells coffee 84 dengan ukuran minimal 80 sebagai kopi spesial. Penghargaan bergengsi lainnya yang pernah diterima kopi dari perkebunan Yoga -– nama panggilan Slamet Prayoga- yakni Malabar Natural untuk juara kopi filter MICE Melbourne di Australia.

(Baca: Masih Laku, Begini Cara Memulai Bisnis Kopi Susu Kekinian)

Keunikan kopi dari kebun Yoga yakni varian rasa buah-buahan. Malabar Honey memiliki ragam cita rasa seperti vanila, jeruk nipis, sirup maple, sedikit floral. Sedangkan Malabar Natural mempunya rasa nangka dan pisang.

Yoga menghasilkan kopi yang berkualitas dengan standard internasional dimulai tanpa pengetahuan dan pengalaman bercocok tanam kopi. “Ketika itu minum kopi saja tidak pernah,” ujarnya.

Kopi Malabar

 
Slamet Prayoga berpose dengan penghargaan yang diterimanya. (Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA)

Keberhasilan Yoga bermula dari pemilihan lokasi perkebunan yang tepat. Pengalengan merupakan tempat pengembangan perkebunan kopi besar-besaran masa Belanda. Pada 1707, Gubernur Jenderal Belanda Joan van Hoorn memerintahkan para Bupati di kawasan Bandung, Jawa Barat, waktu itu bernama Priangan untuk mengembangkan perkebunan kopi.

Pemilihan Priangan, pusat dari Jawa Barat bukan karena dekat dengan Batavia, juga karena tofografi dan iklim yang cocok dengan tanaman kopi. Di situlah asal, mula penanaman kopi besar-besaran dimulai. Daerah di pegunungan Malabar yang berada di sebelah selatan Jawa Barat, menjadi sentra produser kopi yang penting.

Malabar punya empat puncak yakni Malabar, Mega, Puntang dan Haruman. Malabar memiliki nama yang hampir sama dengan asal bibit kopi yakni daeri kawasan Malabar, India. Kopi Malabar asal Jawa Barat ini terkenal ketika itu dengan sebutan A Cup of Java.

Keberhasilan perkebunan kopi dari Jawa Barat ini membuat penyebarannya semakin meluas di seantero Nusantara. Kopi pun disebarkan ke beberapa daerah lain, seperti Bali, Timor-Timur, Sulawesi dan Sumatra. Kini Sumatra menjadi lumbung kopi sebanyak 514 ribu ton atau sekitar 71% produksi kopi nasional dihasilkan dari pulau yang memiliki nama lain Swarnadwipa ini. Berikut Databoks:

Menjaga Kualitas Kopi Malabar

Setelah bekerja puluhan tahun di perkebunan sawit, Yoga memilih berhenti dari pekerjaanya di usia 50 tahun. Dia mengejar impiannya menjadi seorang petani. Selama dua tahun dia sempat bergonta ganti menjajal berbagai tanaman hingga bertemu dengan kopi. 

Berbekal informasi secuil mengenai kopi Pengalengan, dia mendatangi daerah tersebut mengandalkan Googlemaps. “Sampai di sana seharian saya nongkrong sama tukang ojek, mengobrol tentang kopi. Hingga akhirnya berpikir ini yang saya cari,” kata Yoga yang merupakan sarjana ilmu pertanian dari Universitas Mulawarman, Kalimantan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement