Harga Ayam Ras Diprediksi Naik, Analis Rekomendasi Saham Sektor Unggas

Image title
28 November 2019, 16:10
harga ayam ras, saham sektor unggas, poultry
Katadata
Ilustrasi ayam ras/broiler. Harga ayam ras diprediksi akan kembali ke tingkat harga acuannya, sehingga saham-saham di sektor poultry menarik untuk dikoleksi.

Pemerintah memperpanjang program culling pada bibit ayam indukan (parent stock/PS) berusia 60 minggu hingga akhir tahun, serta membatasi pertumbuhan kuota impor bibit ayam grand-parent stock (GPS) agar stagnan. Diharapkan pertumbuhan impor GPS yang lebih rendah dapat mencegah kelebihan pasokan pada akhir tahun hingga 2020.

"Kami berharap ada pemulihan harga untuk DOC (anak ayam atau day old chick), yang didorong oleh program culling yang agresif. Sehingga memungkinkan peternak unggas melihat peningkatan margin mulai kuartal IV hingga tahun-tahun berikutnya." ujarnya.

Kendati demikian tetap ada risiko program culling gagal menaikkan harga sehingga akan berpengaruh pada margin keuntungan JPFA dan CPIN. Adapun harga saham-saham di sektor ini telah mengalami penurunan yang cukup dalam selama sebulan terakhir.

Harga saham CPIN terpantau turun dari level Rp 7.600 per unit pada awal November 2019 menjadi Rp 6.800 pada penutupan perdagangan Rabu (27/11). Sementara JPFA turundari Rp 1.825 pada pertengahan Oktober 2019 menjadi Rp 1.610. Serta MAIN turun dari Rp 1.195 pada awal November menjadi Rp 995 per saham.

(Baca: Harga Bawang dan Ayam Naik, BI Catat Inflasi Pekan Ke-3 November 0,08%)

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...