Jalur Udara Terhambat PSBB, Usaha Logistik Andalkan Jalur Darat & Laut
Merespons hambatan ini, JNE melakukan penyesuaian strategi distribusi, antara lain maksimalisasi jalur darat sebagai antisipasi pembatasan akses jalur udara, dan penyesuaian layanan yang dapat digunakan.
Adanya PSBB, membuat JNE lebih memaksimalkan layanan reguler sebagai antisipasi penutupan atas layanan Yakin Esok Sampai (YES) serta layanan Super Speed (SS).
(Baca: JNE, J&T dan Paxel Sebut UMKM Terdampak jika Akses Jabodetabek Ditutup)
"Untuk pengiriman paket, kami memaksimalkan jalur darat dan laut, untuk jalur udara kami memaksimalkan penggunaan angkutan udara khusus kargo yang tersedia," kata Eri.
Selain itu, untuk daerah-daerah yang menerapkan PSBB namun memberlakukan waktu tertentu untuk membuka akses, JNE akan memaksimalkan pengantaran di jam-jam dimana pemerintah daerah membuka akses tersebut.
Strategi serupa juga diterapkan oleh J&T, yakni mengupayakan pengiriman paket dengan memaksimakan pendistribusian jalur darat. Sementara, untuk jalur udara Diego mengatakan, perusahaan hanya bisa mengoptimalkan jalur pengiriman udara yang masih tersedia.
Sementara, Paxel mengharapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turun tangan, dengan membuka jalur cargo flight yang terjadwal.
"Sementara ini, strategi kami adalah mengoptimalkan jalur darat, terutama penggunaan kereta api barang dan truk," kata Zaldy.
(Baca: Jonan Sebut Industri Logistik Harus Kembangkan IT Saat Pandemi Corona)