Laba London Sumatra Melonjak 109% Berkat Penurunan Beban dan Kurs
Kinerja LSIP juga tertolong penurunan beban, terutama beban umum dan administrasi, serta beban penjualan dan distribusi. Keduanya mencatatkan penurunan masing-masing sebesar 32,6% dan 2,74%.
Perusahaan juga mencatatkan penurunan yang signifikan pada beban pokok penjualan, dari sebelumnya Rp 792 miliar pada kuartal I 2019, menjadi Rp 658,38 miliar pada kuartal I 2020. Pada pos ini, hampir seluruh beban LSIP menurun, seperti biaya panen, biaya pabrikasi, biaya penyusutan, serta biaya pemupukan dan pemeliharaan.
Penurunan beban secara signifikan juga terlihat pada pos beban operasi lain. Pada kuartal I 2020, pos ini mencatatkan nominal sebesar Rp 6,15 miliar, turun 69,11% dibanding kuartal I 2019 yang sebesar Rp 19,9 miliar.
Selain itu, kinerja perusahaan juga tertolong adanya keuntungan dari pos penghasilan operasi lain, yakni laba selisih kurs atas aktivitas operasi. Pada akun ini, sepanjang kuartal I 2020 perusahaan mampu meraup keuntungan sebesar Rp 86.25 miliar. Tahun lalu, perusahaan tidak mencatatkan laba atas selisih kurs.
Perolehan laba atas selisih kurs ini membuat laba periode berjalan London Sumatra melonjak 109,8% menjadi Rp 81,04 miliar pada kuartal I 2020, dari sebelumnya Rp 38,62 miliar pada kuartal I 2019.
(Baca: Penyerapan Biodiesel Hanya 90,4% dari Target Karena Pandemi Corona)