Janji Prabowo-Sandi Membangun Pipa Gas dari Papua hingga Jawa

Anggita Rezki Amelia
15 Januari 2019, 17:43
Pipa gas
Arief Kamaludin|KATADATA

Dari catatan PWYP, Indonesia setidaknya membutuhkan dana investasi US$ 24,3 miliar untuk membangun infrastruktur gas. Namun, ada tantangan juga seperti tidak ada insentif bagi badan usaha dan ketidak pastian aturan.

PWYP juga menilai investor yang akan membangun infrastruktur juga memiliki rasa takut jika setelah membangun infrastruktur ternyata menghadapi kesulitan dalam mendapatkan alokasi gas (pasokan) yang notabene akan mengganggu profitabiliti dari investasi. Apalagi jika cadangan gas Indonesia yang diperkirakan akan habis dalam 43 tahun ke depan atau 2061, jika tidak ada penemuan baru.

(Baca: Tiga Proyek Pipa Gas Selesai Tahun Ini)

Ciptakan Iklim Investasi Kondusif dan Gunakan Rupiah

Dirgo mengatakan program lain dari calon Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Sandiaga adalah menciptakan iklim investasi migas yang pasti dan nyaman bagi investor. Ini diperlukan agar investasi migas semakin masif di dalam negeri, sehingga kegiatan migas seperti eksplorasi meningkat. Apalagi menurutnya cadangan minyak saat ini hanya sekitar 3,17 miliar barel dan akan terus mengalami penurunan jika tidak ada penemuan baru.

Dirgo juga membeberkan rencana pihaknya untuk menjaga defisit neraca perdagangan yang selama ini disebabkan impor migas. Caranya dengan menerapkan pembayaran dengan rupiah dalam transaksi migas di dalam negeri.

Pembayaran dengan rupiah ini sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/3/PBI/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah d Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Bayar gas ini pakai rupiah saja, karena defisit anggaran kami butuh dolar," kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...