Pertamina Masih Untung, Harga BBM Dinilai Tak Perlu Naik Hingga 2019

Arnold Sirait
23 Januari 2018, 17:55
isi bbm
Arief Kamaludin|KATADATA

Selain itu, pada saat penetapan harga BBM di atas harga keekonomian, Pertamina menikmati keuntungan besar. Saat harga ICP merosot pada kisaran US $ 38 per barel di tahun 2016, pemerintah memutuskan tidak menurunkan harga jual BBM, sehingga Pertamina meraup keuntungan sekitar Rp 40 triliun.

Jadi, kalau potensi kerugian penjualan harga BBM pada 2017 sebesar Rp 19 triliun dikompensasikan dengan keuntungan pada 2016, Pertamina masih mengantongi selisih keuntungan sekitar Rp 21 triliun. “Sisa keuntungan itu masih sangat memadai untuk menutup potensi  kerugian Pertamina, akibat kenaikan harga minyak dunia pada 2018,” kata dia kepada Selasa (23/1).

Tidak hanya itu, Pemerintah juga memberikan beberapa kompensasi kepada Pertamina. Salah satunya adalah pemberian hak pengelolaan blok Mahakam terhitung sejak 1 Januari 2018.

Dengan pemberian blok Mahakam, aset Pertamina bertambah US$ 9,43 miliar atau sekitar Rp 122,59 triliun. Alhasil aset Pertamina kini naik menjadi US$ 54,95 miliar atau sekitar Rp 714,35 triliun.

Menurut Fahmi, keputusan Pemerintah menetapkan hak kelola maksimal 39% blok Mahakam bisa membuat Pertamina meraup pendapatan dalam bentuk uang tunai sekitar US$ 3,68 miliar atau sebesar Rp. 47,84 triliun. Berdasarkan data produksi sebelumnya, potensi pendapatan bersih, setelah dikurangi cost recovery (pengembalian biaya operasi) selama tahun 2018 diprediksikan akan mencapai sebesar US$ 317 juta atau sekitar Rp. 4,12 triliun.

(Baca: Kementerian ESDM Buka Peluang Kenaikan Harga BBM Periode April)

Jika semua ditotal, penerimaan Pertamina tahun 2016 hingga 2018 sebesar Rp 91,96 triliun. Jumlah itu masih sangat mencukupi untuk menutup potensi kerugian akibat tidak dinaikan harga BBM tahun 2017 hingga 2018. “Bahkan sepanjang 2019 tidak perlu ada penaikan harga BBM, lantaran total cash inflow itu masih sangat memadai untuk menutup potensi opportunity lost Pertamina hingga akhir 2019,” ujar dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...