Ada 3 Megaproyek Hulu Migas, Pemerintah Batal Impor Gas Tahun 2019

Anggita Rezki Amelia
12 Juli 2017, 14:00
Pipa gas
Arief Kamaludin|KATADATA

Selain ada tambahan dari produksi Jangkrik, juga ada beberapa proyek gas yang akan beroperasi pada 2020 seperti Train 3 Tangguh di Papua Barat. Kemudian proyek Blok Masela bisa beroperasi pada 2026.

Alasan lainnya pembatalan impor ini juga karena ada kargo gas yang belum terserap. Tahun ini terdapat 16-18 kargo yang belum terserap dan rencananya akan dijual untuk industri di dalam negeri.

Kargo gas yang tidak terserap ini memang memiliki tren yang terus meningkat. Pada 2014 ada 22 kargo, rinciannya 16 kargo diekspor dan sisanya untuk domestik.  Setahun kemudian membengkak jadi 66 kargo, rinciannya 60 kargo diekspor dan 6 kargo untuk dalam negeri.  Tahun lalu juga ada 66,6 kargo tidak terserap, rinciannya 43 kargo diekspor dan 23,6 kargo untuk dalam negeri. 

Angka tersebut akan terus meningkat hingga 2035 terdapat peningkatan kargo LNG domestik yang tidak terserap dengan rata-rata 50-60 kargo per tahunnya. Pemicunya adalah banyaknya kargo hanya bentuknya komitmen dan belum memiliki kontrak. Jadi mereka bisa membatalkan pembelian gas.

(Baca: Serapan Gas Kurang, PLN Salahkan Penurunan Produksi Migas)

Faktor lainnya adalah peningkatan produksi gas dari hulu, penurunan permintaan dari pembeli, atau adanya pesaing lain yang menawarkan lebih murah dari domestik. “Kami berharap hingga akhir tahun kargo tersebut terserap semua di dalam negeri," kata dia.  

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...