Presiden Jokowi Resmikan Program Listrik 35.000 Megawatt

Safrezi Fitra
4 Mei 2015, 11:57
Katadata
KATADATA

Menurut Sudirman Said, kebutuhan listrik hingga 2019 diprediksi meningkat sekitar 8,7 persen per tahun. Bahkan, saat ini belum semua rumah tangga di Indonesia bisa mendapat akses listrik. Baru sekitar 84 persen rumah tangga di Indonesia yang terjangkau listrik.

Untuk mengejar pertumbuhan konsumsi dan bisa mengaliri listrik ke seluruh rumah tangga, Indonesia membutuhkan tambahan listrik sekitar 35.000 MW. Tambahan ini di luar proyek pembangkit 7.000 MW yang saat ini sedang dibangun.

"Angka ini bukan ambisius tapi basic-nya adalah pertumbuhan ekonomi 5-6 persen per tahun yang turut dipertimbangkan. Rata-rata tambahan kapasitas tahunan yang dibutuhkan sekitar 7.000 MW per tahun," ujar dia.

Dalam peluncuran program ini juga akan dilaksanakan penandatanganan Power Purchased Agreement (PPA) dan Head of Agreement (HoA) dan peletakan batu pertama (Groundbreaking) beberapa proyek pembangkit, yaitu:

  1. Penandatanganan PPA PLTB Samas (50 MW), yang berlokasi di  Bantul, DIY.
  2. Penandatanganan HoA PLTB Sidrap (75 MW), yang berlokasi di Sulawesi Selatan.
  3. Penandatanganan PPA PLTA Kendari (2x25 MW), yang berlokasi di  Sulawesi Tenggara.
  4. Penandatanganan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) PLTU Grati (450 MW), yang berlokasi di  Pasuruan, Jawa Timur.
  5. Groundbreaking PLTA Jatigede (2x55 MW), yang berlokasi di Sumedang, Jawa Barat.
  6. Groundbreaking PLTU Takalar (2x100 MW), yang berlokasi di Sulawesi Selatan.
  7. Groundbreaking PLTU Pangkalan Susu unit 3 dan 4 (2x220 MW), yang berlokasi di Sumatera Utara. 

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...