Beban Pajak Membengkak, Laba Bersih PLN 2019 Anjlok 62,66%

Image title
18 Mei 2020, 20:59
PLN, listrik, subsidi
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, logo Perusahaan Listrik Negara (PLN). PLN mencatat kenaikan pendapatan hampir 5% pada tahun lalu karena penjualan listrik meningkat.

Perseroan pun akhirnya mencatat laba bersih Rp4,32 triliun pada tahun lalu. Angka tersebut turun 62,66% dari  laba bersih 2018 sebesar Rp 11,57 triliun.

Penurunan laba bersih dipengaruhi beban pajak pada tahun lalu yang naik signifikan hingga Rp 21,79 triliun. Sedangkan beban pajak pada 2018 hanya sebesar Rp 8,32 triliun.

Berdasarkan hasil audit subsidi dan kompensasi yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK-RI, terjadinya penurunan Biaya Pokok Produksi (BPP) pada 2019 dibandingkan 2018. Hal itu merupakan hasil dari upaya efisiensi yang dilakukan oleh PLN selama tahun 2019.

Dari kinerja operasional, PLN mencatat rasio elektrifikasi nasional dapat digenjot dari 98,3% pada 2018 menjadi 98,89% pada akhir tahun lalu. Perusahaan juga berhasil menambah kapasitas terpasang pembangkit sebesar 4.588 Mega Watt (MW) dari 57.646 MW pada 2018 menjadi 62.234 MW pada 2019.

Jaringan transmisi khususnya untuk evakuasi daya pembangkit yang beroperasi juga meningkat 6.211 kilometer sirkuit (kms) dari 53.606 kms pada 2018 menjadi 59.817 kms sepanjang 2019. Selain itu, ada penambahan kapasitas Gardu Induk sebesar 17.507 Mega Volt Ampere (MVA) dari 131.164 MVA pada 2018 menjadi 148.671 MVA pada tahun lalu.

(Baca: Konsumsi Listrik Anjlok, PLN Proyeksi Pendapatan Turun Rp 44 Triliun)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...