DPR Pesimistis Proyek Masela Berhasil Dikembangkan
Selain itu, masing-masing kontraktor migas berani meminta insentif di luar kewajaran. Pemerintah pun memberikan insentif tersebut agar proyek bisa dikembangkan.
"Namun, ujung-ujungnya tidak dikembangkan," ujar Kardaya dalam Webinar Energy Acadamy Indonesia pada Senin (18/5).
Apalagi, Inpex selaku operator Blok Masela dianggap tak cukup pengalaman dalam mengoperasikan blok migas. Selain itu, investasi Blok Masela cukup besar hingga mencapai US$ 20 miliar.
Dengan kondisi tersebut, dia pesimistis Inpex mau melanjutkan pengembangan Blok Masela. "Inpex pengalaman operasi kecil, hanya di Australia. Dia paling tidak bisa, dan tidak berani investasi berpuluh-puluh miliar dolar Amerika Serikat," katanya.
Corporate Communication Manager Inpex Masela Ltd, Moch N. Kurniawan yang dihubungi melalui pesan singkat pada hari ini, Selasa (19/5), enggan berkomentar terkait pernyataan tersebut. Dia menyebut seluruh pengembangan Blok Masela bisa diketahui melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas.
(Baca: SKK Migas Sebut Produksi 3 Proyek Migas Mundur Karena Pandemi Corona)