PLN Rugi Rp 38 T di Kuartal I Akibat Beban Pembelian Listrik Swasta

Image title
15 Juni 2020, 14:13
Ilustrasi, sistem kelistrikan. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Meski pendapatan tercatat meningkat PLN membukukan rugi bersih Rp 38,87 triliun pada kuartal I 2020 imbas melonjaknya beban usaha dan operasional.
PLN
Ilustrasi, sistem kelistrikan. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Meski pendapatan tercatat meningkat PLN membukukan rugi bersih Rp 38,87 triliun pada kuartal I 2020 imbas melonjaknya beban usaha dan operasional.

Padahal, beban usaha PLN dari pembelian bahan bakar dan pelumas tercatat turun 6,8% secara tahunan menjadi Rp 30,72 triliun dari Rp 32,95 triliun. Beban dari pembelian bahan bakar minyak (BBM) turun paling besar 20,7% menjadi Rp 4,9 triliun. Lalu beban dari gas alam turun 3,4% menjadi Rp 13,11 triliun. Begitu pula dari batu bara turun 4,2% menjadi Rp 11,7 triliun.

Karena beban yang naik tinggi tersebut, PLN harus mengalami rugi usaha sebelum subsidi dan pendapatan kompensasi dari pemerintah pada kuartal I 2020. Nilai kerugian usaha ini mencapai Rp 6,09 triliun, lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan rugi Rp 4,71 triliun.

Selain itu, penyebab PLN mengalami kerugian pada periode tiga bulan pertama tahun ini, adalah beban lain-lain PLN yang juga melonjak tinggi menjadi Rp 1,73 triliun. Padahal tahun lalu, beban lain-lain ini hanya senilai Rp 137,39 miliar.

Selain itu, perusahaan juga mengalami kerugian akibat kurs mata uang asing dengan nilai bersih mencapai Rp 51,97 triliun pada periode kuartal I 2020. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, PLN berhasil mengantongi keuntungan dari nilai kurs mata uang asing ini senilai Rp 4 triliun.

Berbagai kenaikan beban ini mengikis capaian pendapatan PLN sehingga menyebabkan perusahaan setrum pelat merah ini mencatatkan rugi bersih, berbalik dari posisi sebelumnya yang mampu mengantongi laba bersih.

Catatan lain pada laporan keuangan perusahaan yaitu jumlah aset perusahaan pada kuartal I 2020 senilai Rp 1.589 triliun, naik dibandingkan dengan aset per akhir Desember 2019 yang senilai Rp 1.585 triliun. Aset tidak lancar PLN periode ini senilai Rp 1.453 triliun, sedangkan aset lancarnya senilai Rp 136,08 triliun.

Sementara itu, jumlah liabilitas perusahaan listrik pelat merah ini senilai Rp 694,79 triliun, naik dibandingkan liabilitas per akhir tahun lalu yang senilai Rp 655,67 triliun. Liabilitas jangka panjang PLN pada triwulan I-2020 senilai Rp 537 triliun, sedangkan liabilitas jangka pendek Rp 157,79 triliun.

(Baca: PLN Catat 4,3 Juta Pelanggan Alami Lonjakan Tagihan Listrik Bulan Ini)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...