Jika Shell Hengkang, Proyek Masela Bisa Mangkrak Seperti East Natuna

Image title
29 Agustus 2020, 16:35
Blok Masela, shell, migas
Katadata/Ratna Iskana
Ilustrasi, dua orang berbincang di booth Inpex Corporation dalam IPA Convex 2019 di Jakarta. Inpex merupakan operator proyek Lapangan Abadi Blok Masela.

Di sisi lain, Pertamina harus meminjam uang jika masuk ke proyek Blok Masela. Pertamina juga telah dibebankan dengan banyaknya proyek migas yang dikelola mulai dari Sabang sampai Merauke.

"Jangan lagi dibebankan dengan Blok Masela. Kita butuh proyek ini berjalan dengan baik supaya ekonomi berkembang. Kita harapkan yang masuk berkualitas seperti Shell," katanya.

Sebelumnya, VP Corporate Service Inpex Henry Banjarnahor menyebut Shell ingin divestasi work in interest di Blok Masela. Hal itu karena investasi Shell di Indonesia kurang ekonomis.

"Mereka melihat portofolio mereka di seluruh dunia, dan menganggap investasi di negara lain lebih menguntungkan," ujar Henry dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Senin (24/8).

Dalam merealisasikan divestasi tersebut, Shell berencana membuka data room Blok Masela. Data room tersebut bakal ditawarkan ke beberapa perusahaan migas.

Adapun data tersebut meliputi data sumur, data seismik, dan data komersial Blok Masela. Menurutnya, Shell telah mendapatkan persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk membuka data tersebut.

Pasalnya, kewenangan untuk mengakses data room perlu persetujuan pemerintah. "Kami memintakan izin melalui SKK Migas ke BKPM. Surat telah ditandatangani dan Shell akan mulai (tawarkan) ke potential buyer," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...