Pengawasan Solar Bersubsidi Diperketat dengan Digitalisasi SPBU

Image title
8 Desember 2020, 10:14
digitalisasi spbu, bbm, bph migas, pertamina
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi alias BPH Migas melakukan soft launching digitalisasi SPBU untuk mengawasi penyaluran BBM tertentu, seperti solar bersubsidi.

Dalam melaksanakan program ini, Pertamina bekerja sama dengan Telkom sehingga digitalisasi SPBU menjangkau seluruh Indonesia. Direktur Enterprise and Business Service Telkom Edi Witjara menyebut pemerintah akan memiliki ruang untuk pengawasan dalam program ini. “Kami menjadi pendukung sistemnya,” katanya. 

Pertamina Lakukan Digitalisasi SPBU

Pertamina sedang berupaya menyelesaikan program digitalisasi SPBU pada pertengahan tahun ini. Namun, upaya tersebut terhambat karena pandemi Covid-19 meluas di Indonesia.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman sebelumnya mengatakan program digitalisasi SPBU tidak bisa lagi dilaksanakan secara masif. Sebab, pihaknya harus menjaga keselamatan dan keamanan pekerja dari virus corona.

Pertamina telah menyelesaikan survei di seluruh Indonesia dengan jumlah 5.518 SPBU. Instalasi sistem teknologi informasinya telah terpasang di 4.410 unit atau hampir 80% dari total SPBU.

Selanjutnya, ada 1.458 SPBU yang telah terpasang automatic tank gauge (ATG). Dari instalasi tersebut akan dilanjutkan proses integrasi agar data bisa dipantau melalui dashboard.

Menurut Fajriyah, program digitalisasi SPBU merupakan upaya Pertamina untuk meningkatkan layanan kepada konsumen. "Sehingga bisa memantau ketersediaan dan stok BBM di setiap wilayah, stok dan penjualan BBM, transaksi di SPBU, serta meningkatkan pengawasan penyaluran BBM,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...