Tekan Impor LPG, Pemerintah Bakal Genjot Pembangunan Jaringan Gas

Image title
21 Desember 2020, 11:09
pipa gas, jargas, elipiji, kementerian esdm, tutuka ariadji
ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj.
Warga melintas di sekitar jaringan pipa gas milik PGN di Kompleks Rusun Boing, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (30/5/2020).

Pembangunan jargas pada 2021 merupakan akumulasi jaringan yang tidak terbangun pada tahun ini. Pandemi Covid-19 membuat jumlah jaringannya terpangkas separuh menjadi 127.864 sambungan rumah dengan alokasi anggaran Rp 1,4 triliun.

Realisasinya saat ini telah melampaui target. Angkanya di 135.286 sambungan di 23 kabupaten atau kota. Penambahan sebanyak hampir 6% tersebut dipicu permintaan dari pemerintah daerah.

Wahyudi mengatakan pemerintah mematok pembangunannya dapat mencapai 4 juta sambungan pada 2024. Hingga 2019 baru 537.936 sambungan rumah menerima jaringan gas. Sebanyak 400.269 sambungan jargas atau 74,41% dibangun melalui anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk membangun jaringan sebanyak 132.977 sambungan atau 24,72%. Pertamina ikut berkontribusi membangun jargas sebanyak 4.680 SR. Lokasinya berada di 17 provinsi dan tersebar di 49 kabupaten/kota.

Tantangan besar pembangunan jargas adalah pipanya yang melewati jalan, jalur rel kereta api, dan jembatan. Pembangunannya pun kerap mengalami kesulitan ketika harus berdampingan dengan utilitas lain, seperti pipa saluran air, jaringan listrik, dan telekomunikasi. “Tantangan lainnya, fasilitas jargas membutuhkan lahan untuk penempatan alat ukur regulator sector (RS) dan metering regulator system (MRS),” katanya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...