Optimisme Baru dari Temuan Cadangan Minyak Petronas di Jawa Timur

Image title
25 Februari 2021, 16:45
Petronas, Blok North Madura II, migas, SKK Migas, blok migas, cadangan migas
123RF.com/_fla
Ilustrasi. Petronas menemukan cadangan minyak baru di sumur eksplorasi Hidayah-1 Blok North Madura II.

Pengamat energi Salis S Aprilian mengatakan temuan cadangan minyak oleh Petronas akan berpengaruh pada geliat potensi hulu migas RI. Namun, hal itu perlu direspon Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan SKK Migas dengan memberikan dukungan evaluasi selanjutnya. 

Evaluasi itu termasuk proses pengeboran sumur pengembangan, persetujuan rencana pengembangan (POD), pengadaan barang, perizinan, analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dan lainnya.

Aturan yang selama ini menghambat harus segera ditemukan jalan keluarnya. "Dengan demikian, mudah-mudahan investor lain pun akan berdatangan," kata dia.

Kementerian ESDM berencana melelang 10 wilayah kerja (WK) migas pada 2021. Keberhasilan Petronas tersebut akan membuat investor mempertimbangkan lagi untuk melihat blok-blok yang ditawarkan. "Kalau datanya bagus dan cukup untuk bahan evaluasi, mereka akan mempertimbangkannya," kata Salis.

SKK Migas
SKK Migas (Katadata)

Upaya Genjot Investasi Hulu Migas

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) Moshe Rizal mengatakan potensi migas di Indonesia masih cukup besar. Namun, butuh lebih dari itu untuk menggairahkan investasi di Indonesia. Banyak negara lain menemukan cadangan lebih besar dengan kemudahan berinvestasi. 

Tahun lalu, misalnya, ada temuan cadangan gas di Blok Sakakemang, Sumatera Selatan. Blok gas ini disebut penemuan keempat terbesar di dunia dalam satu dekade terakhir. 

Tapi investor sampai sekarang tak langsung berinvestasi. "Masih banyak yang perlu dilakukan dari penemuan cadangan untuk masuk ke tahap PoD," kata Moshe. 

Repsol Indonesia, operator Blok Sakakemang, baru saja memperoleh persetujuan PoD pada akhir tahun lalu. Nilai investasi untuk pengembangan lapangan itu diperkirakan mencapai US$ 359 juta atau sekitar Rp 5,06 triliun.  

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menyebut temuan Petronas merupakan kabar baik industri migas domestik. Investor dan KKKS menjadi optimistis untuk meningkatkan kegiatan eksplorasinya.

Pemerintah, melalui KKKS Migas, dapat mendorong para kontraktor untuk lebih giat melakukan eksplorasi. Apalagi harga minyak dunia sedang dalam posisi yang cukup tinggi. 

Kontraktor perlu mendapat insentif, misalnya relaksasi pajak bagi KKKS yang melakukan kegiatan eksplorasi. “Industri migas adalah industri yang padat modal dan berisiko tinggi," ujarnya.

Mamit berpendapat temuan Petronas menjadi pemicu KKKS lain untuk berinvestasi di Indonesia. Skema pilihan kontrak bagi hasil (PSC), yaitu gross split dan cost recovery, dapat menjadi pemanis investasi migas Tanah Air.

Di sisi lain, perizinan antar lembaga perlu lebih mudah. Persoalan pembebasan lahan dan isu sosial lainnya harus mendapat bantuan pemerintah. “Dengan begitu, mereka tidak terjerat permasalahan yang tak kunjung selesai,” kata Mamit. 

Yang tak kalah penting adalah akurasi data seismik. Sudah saatnya pemerintah memperluas area seismik RI dengan teknologi tiga dimensi atau empat dimesin. 

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...