Aktivis Pertanyakan Pendanaan Perbankan ke Industri Batu Bara

Image title
3 Mei 2021, 17:35
Anggota Gerakan Extinction Rebellion Indonesia menggelar aksi dengan mengirim karangan bunga di depan kantor Adaro, Jakarta, Senin (2/5/2021). Aksi tersebut ditujukan kepada sindikasi perbankan pemberi pinjaman dan Adaro sebagai tanda duka cita karena din
ANTARA FOTO/ Reno Esnir/aww.
Anggota Gerakan Extinction Rebellion Indonesia menggelar aksi dengan mengirim karangan bunga di depan kantor Adaro, Jakarta, Senin (2/5/2021). Aksi tersebut ditujukan kepada sindikasi perbankan pemberi pinjaman dan Adaro sebagai tanda duka cita karena dinilai telah memperparah krisis iklim dengan membiayai produsen batu bara terbesar kedua di Indonesia.

Merespons kritik tersebut, Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira mengatakan perusahaannya telah beradaptasi dengan isu perubahan iklim, dengan tetap menjalankan rencana dan program keberlanjutannya sebagai penyedia sumber energi untuk pembangunan.

“Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi energi dalam kegiatan operasional serta terus meningkatkan porsi renewable dalam bauran energi,” ujar Febriati kepada Katadata.co.id, Selasa (4/5).

Febriati mengatakan Adaro pernah meraih penghargaan PROPER Emas pada 2012. Bahkan Adaro telah tiga kali menerima penghargaan ini. Proper Emas merupakan tingkat penganugerahan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang berarti perusahaan telah melakukan pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melebihi dari yang disyaratkan.

“Program pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat yang kami lakukan lebih dari yang dipersyaratkan atau beyond compliance,” ujar Febriati.

Dia menyebutkan perusahaannya mengembangkan keaneragaman hayati  berstandar HCV (High Conservation Value), di Paringin dan menjaga ekosistem melalui pengembangan Taman Wisata Alam Pulau Bakut, serta menanam daerah aliran sungai (DAS) dan areal rehabilitasi tambang.

Kemudian memperbaiki pengelolaan energi dan emisi yang tercermin dari turunnya intensitas energi dan intensitas gas rumah kaca pada 2020, dan meningkatkan volume daur ulang air menjadi 68%.

Dalam hal pengurangan emisi di wilayah tambang, Adaro sudah mempunyai proyek biofuel sejak 2011, sebelum disyaratkan pemerintah, dan sudah mulai memenuhi kebutuhan listrik di area operasional pelabuhan Adaro di Kelanis, Kalimantan Tengah, menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Dalam jangka panjang, Adaro juga akan membangun pilar bisnis ke-sembilannya melalui green initiative untuk mendukung langkah pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim.

Febriati menegaskan bahwa sebagai perusahaan yang telah berusia hampir tiga dekade, atau tepatnya 28 tahun, Adaro selalu menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Termasuk dalam proses memperoleh pinjaman. “Tidak ada toleransi untuk GCG,” ujarnya.

Bank Dianggap Tak Konsisten

Deret bank yang memberikan pinajaman ke perusahaan batu bara dianggap tak konsisten. Bank-bank ini pernah menyatakan komitmennya untuk mengurangi pembiayaan di sektor batu bara atau berpartisipasi dalam upaya menurunkan emisi karbon atau gas rumah kaca. Seperti Bank Mandiri baru saja menerbitkan sustainable bond sebesar US$ 300 juta.

Menurut Melissa Bank Mandiri memanfaatkan momentum pasar tingginya permintaan sustainable bond untuk mendapatkan dana segar. Namun, di saat yang sama terus menyalurkan pembiayaan ke batu bara yang jelas-jelas merupakan sumber emisi gas rumah kaca terbesar.

"Hal ini menunjukkan masih nihilnya komitmen keuangan berkelanjutan dari bank-bank BUMN," ujarnya.

Bukan hanya perbankan dalam negeri, tapi juga bank-bank asing. Dia menyebut CIMB tahun lalu baru saja mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi pembiayaan di sektor batu bara.

Bank asal Inggris, Standard Chartered dan HSBC juga setali tiga uang. Standard Chartered mengaku telah memiliki kebijakan pembiayaan batu bara, tapi tetap terlibat dalam pembiayaan ke perusahaan batu bara.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...