Hindari Krisis Energi, Indonesia Harus Tingkatkan Produksi Migas

Annissa Mutia
23 Oktober 2021, 21:28
Petugas memeriksa pengoperasian Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020). Pertamina EP menargetkan produksi minyak pada tahun
ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Petugas memeriksa pengoperasian Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020). Pertamina EP menargetkan produksi minyak pada tahun 2020 sebesar 85.000 barel per hari (BOPD) dan gas 932 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

Terkait dengan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) dalam industri hulu migas, menurut Dwi Anggoro, sepanjang 2019-2021 pencapaian TKDN terhadap biaya didominasi jasa dengan capaian sebesar 66% dan industri barang hanya 20%. Namun, Covid-19 telah mengoreksi penjualan industri penunjang lebih dari 50%.

Lebih lanjut, dia mengatakan pemerintah terus meningkatkan kandungan TKDN di industri hulu migas dengan menerapkan sejumlah strategi, di antaranya pengadaan bersama, asset/inventory transfer, sosialisasi penggunaan produk dalam negeri yang fit to purpose dan evaluasi rencana penggunaan barang impor.

Sementara itu, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi, memaparkan bahwa industri hulu migas terus meningkatkan TKDN. Ia menegaskan, produk dalam negeri mampu bersaing dengan produk mancanegara secara kualitas.

Selain itu, Erwin juga mengatakan penggunaan produk dalam negeri bisa memberikan efisiensi. Efisiensi tersebut, antara lain terjadi pada kerja sama BBM, pelumas, dan pelumas sebesar Rp700 miliar per tahun 2 pada 2020, uji coba dan substitusi produk smooth fluid dalam negeri juga memberikan efisiensi sebesar $300.000 per sumur. Selain itu, kerja sama penerbangan pada 2020 berhasil membukukan efisiensi sebesar Rp25.9 miliar per tahun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...