Dua Rencana Besar Cina Perkuat Dominasi di Industri Logam Tanah Jarang

Happy Fajrian
20 Desember 2021, 20:25
logam tanah jarang, cina
ANTARA FOTO/Jojon
Ilustrasi tambang.

Sebuah laporan Gedung Putih memperkirakan bahwa Cina mengendalikan 55% dari penambangan tanah jarang di dunia dan 85% dari proses pemurniannya. Simak databoks berikut:

Meski demikian belum jelas apakah perusahaan baru itu akan memiliki cakupan nasional atau bagaimana dampaknya terhadap eksplorasi dan penambangan logam tanah jarang Cina yang cukup besar di wilayah Mongolia Dalam.

Sebelumnya pada bulan September, anak perusahaan dari China Minmetals melaporkan bahwa induknya sedang merencanakan reorganisasi strategis dengan Aluminium Corp of China dan pemerintah kota Ganzhou, di provinsi Jiangxi, yang merupakan pusat penting produksi logam tanah jarang.

Tanah jarang adalah sekelompok 17 elemen yang dinilai karena sifat magnetik dan konduktifnya. Mereka digunakan untuk memproduksi berbagai teknologi penting seperti komponen dalam mobil listrik, layar sentuh smartphone dan sistem pertahanan rudal.

Dominasi Cina memberi Beijing potensi kekuasaan atas pembuat berbagai teknologi yang berkembang pesat. Upaya untuk mengkonsolidasikan posisi negara di industri logam tanah jarang datang pada saat meningkatnya kepekaan di Barat bahwa China dapat menggunakan dominasinya di industri sebagai senjata geopolitik.

Seperti ketika Cina memangkas kuota ekspor ke Amerika sebagai respons dari penjualan senjata ke Taiwan. Atau melarang ekspor logam tanah jarang ke Jepang selama dua bulan pada 2010 yang menurut laporan The Guardian sebagai upaya menekan pemerintah Jepang agar melepas kapal penangkap ikan Cina yang ditahan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...