Nasionalisasi Blok Migas Jadi Penyebab Perusahaan Migas Kakap Kabur

Image title
22 Desember 2021, 15:25
blok migas, perusahaan migas kakap, migas, nasionalisasi
Medco Energi
Ilustrasi

Perusahaan seperti ENI, Mubadala, Petrochina, Petronas, ExxonMobil, Premier Oil dan BP saat ini terus melakukan investasi. "Ini yang perlu disampaikan ke publik juga bahwa cukup besar juga pemain internasional yang masih tetap stay bahkan yang baru masuk juga berkembang," katanya.

Sebelumnya, SKK Migas memastikan transaksi akuisisi aset migas ConocoPhillips oleh PT Medco Energi Internasional tidak akan berpengaruh terhadap kebijakan awal di mana Pertamina akan menjadi operator blok Corridor pada 2026.

Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan Pertamina Hulu Energi (PHE) akan menjadi operator pada tiga tahun pertama setelah kontrak berjalan di Blok Corridor 2023. Hal tersebut mengacu pada Keputusan Menteri ESDM.

"Mengacu pada Kepmen untuk Blok Corridor, setelah 3 tahun perpanjangan, PHE yang akan jadi operator tidak ada yang berubah," ujarnya kepada Katadata.co.id, Jumat (17/12).

Meski begitu, Benny belum mengetahui secara pasti mengenai perkembangan rencana akuisisi ConocoPhillips oleh Medco Energi. Yang pasti, siapapun pengelola Blok Corridor selanjutnya SKK Migas akan mendorong untuk melakukan investasi secepat mungkin.

Pasalnya, tujuan diberikannya perpanjangan di Blok Corridor sebagai kepastian untuk segera melakukan investasi. Sehingga tidak mengganggu keberlanjutan produksi. "Agar produksi tidak turun di akhir kontrak, supaya semua potensi dan prospek segera dikembangkan," katanya.

Kementerian ESDM menyatakan pengelolaan Blok Corridor jatuh ke tangan Pertamina pada tiga tahun pertama setelah 2023. Oleh karena itu perusahaan migas pelat merah ini bakal melakukan serangkaian kajian guna mempersiapkan pengelolaan di blok migas tersebut.

Hal ini diputuskan setelah kerja sama pengelolaan Blok Corridor dengan ConocoPhillips (Grissik) Ltd resmi diperpanjang pada 2019 lalu. Kementerian ESDM dan ConocoPhillips telah menandatangani kontrak bagi hasil gross split untuk blok migas di Sumatera Selatan tersebut.

ConocoPhillips telah menjadi operator Blok Corridor sejak 2012, dengan hak partisipasi sebesar 54%. Selebihnya, hak kelola blok ini dipegang oleh PT Pertamina Hulu Energi Corridor dan Talisman (Corridor) Ltd, masing-masing sebesar 10% dan 36%.

Namun pada kontrak baru yang dimulai pada 2023, hak partisipasi ConocoPhillips akan turun menjadi 46%, begitu juga Talisman menjadi 24%. Sedangkan hak partisipasi Pertamina naik menjadi 30%.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...