Logam Tanah Jarang Ditemukan di 9 Lokasi, Bagaimana Pengembangannya?

Muhamad Fajar Riyandanu
11 April 2022, 17:42
logam tanah jarang,
ANTARA FOTO/Anindira Kintara/Lmo/wsj.
Ilustrasi logam tanah jarang.

Kementerian ESDM memiliki tupoksi untuk melakukan ekstraksi timah menjadi monasit untuk selanjutnya dijadikan logam. Sementara Kemenperin memiliki fungsi untuk mengubah logam tersebut menjadi barang yang memiliki nilai jual tinggi seperti magnet atau bahan baku lapisan kendaraan militer dan penerbangan.

Sebagian besar tersimpan di Pulau Bangka Belitung dengan monasit 186.663 ton dan senotim 20.734 ton. Logam tanah jarang juga ditemukan Sumatera Utara sebanyak 19.917 ton, Kalimantan Barat 219 ton, dan Sulawesi Tengah 443 ton. “(Sekitar) 91% cadangan logam tanah jarang berada di Bangka Belitung,” ujar Ridwan.

Lebih lanjut, kata Ridwan, dalam 10 tahun ke depan Kementerian ESDM akan fokus pada eksplorasi kesiapan industri hilir berupa perhitungan estimasi, cadangan, dan inventarisasi yang hasil akhirnya akan digunakan sebagai bahan baku industri.

Guna mempercepat proyek tersebut, Kementerian ESDM juga menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan luar negeri penyedia teknologi pengolahan logam tanah jarang.

“Saat sudah memiliki potensi sumber daya dan cadangan logam tanah jarang, kita juga harus tahu pengolahannya. Sehingga bisa menjadi komoditas yang dapat diperdagangkan. Setelahnya kita akan buat tata kelola perdagangannya,” paparnya.

Saat ini, pemerintah melalui PT Timah tengah menjalin kerja sama dengan perusahaan teknologi dari Kanada untuk mengembangkan teknologi pengolahan logam tanah jarang monasit dengan kapasitas pengolahan 1.000 ton per tahun.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...