Kenaikan Harga Pertalite dan LPG 3 Kg Tinggal Tunggu Keputusan Jokowi

Muhamad Fajar Riyandanu
25 April 2022, 15:04
harga bbm pertalite, harga lpg 3 kg, subsidi energi, jokowi
ANTARA FOTO/Ardiansyah/wsj.
Petugas melayani pengisian BBM di SPBU 24.351.126 Jalan Pangeran Antasari, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (19/4/2022).

Angka ini merupakan hasil perhitungan dari asumsi harga minyak yang melonjak menjadi US$ 100 per barel. Sedangkan asumsi awal harga minyak yang ditetapkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 hanya US$ 63 per barel.

Montty menjelaskan, ongkos subsidi dan kompensasi yang harus dibayar oleh Pemerintah saat ini jauh lebih besar dari perkiraan awal saat harga minyak Indonesia (ICP) berada di harga US$ 63 per barel.

Menurutnya, jika harga ICP sesuai dengan perkiraan awal, Pemerintah perlu mengeluarkan Rp 70-80 triliun untuk subsidi solar dan LPG. Sedangkan kompensasi untuk penjualan bensin Pertalite dan solar subsidi berada di kisaran Rp 60-70 triliun.

"Waktu itu asumsi ICP US$ 63 per barel, perkiraan subsidi dan kompensasinya Rp 140-an triliun. Sementara kalau ICP naik jadi US$ 100 per barel, subsidi plus kompensasi bisa sekitar Rp 350 triliun sampai Rp 400 triliun," papar Montty.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menegaskan jika harga BBM benar-benar dinaikkan akan menyulut inflasi dan mempuruk daya beli masyarakat. Kenaikkan inflasi akan menyebabkan kenaikkan harga-harga kebutuhan pokok, yang memberatkan beban masyarakat, utamanya rakyat miskin.

Fahmy menambahkan, cara-cara seperti pemberian bantuan langsung tunai (BLT) untuk kompensasi penaikkan harga BBM tidak akan menyelesaikan masalah penurunan daya beli masyarakat.

“Pasalnya, pemberian BLT terbatas dalam jangka waktu tertentu, sedangkan kenaikkan harga-harga kebutuhan pokok hampir tidak terbatas,” kata Fahmy kepada Katadata.co.id Senin (25/4).

Menurut Fahmi, Pemerintah bisa menanfaatkan pendapatan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Migas dan windfall Batu bara untuk tetap memberikan subsidi BBM. “Kalau PNBP Migas masih belum mencukupi untuk menambal subsidi, Pemerintah sesungguhnya bisa menggunakan pendapatan windfall dari batu bara,” tukas Fahmy.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...