Vale Beberkan Alasan Sumitomo Mundur dari Proyek Smelter Nikel Pomalaa

Muhamad Fajar Riyandanu
29 April 2022, 11:09
smelter nikel pomalaa, vale, sumitomo,
123RF.com/Chutima Chaochaiya
Ilustrasi smelter minerba.

“Sumitomo tidak dapat melanjutkan negosiasi dengan Vale karena sulit untuk mempertahankan tim studi proyek internal dan eksternal tanpa prospek kemajuan di masa depan. Sumitomo telah menyimpulkan bahwa kami tidak punya pilihan selain menghentikan studi,” tulis pernyataan Sumitomo.

Tak lama setelah Sumitomo mengumumkan mundur dari proyek tersebut, Vale mengumumkan telah menandatangani Perjanjian Kerangka Kerjasama (Framework Cooperation Agreement - FCA) dengan perusahan tambang asal Cina, Zhejiang Huayou Cobalt Company pada Rabu (27/4).

Kerja sama yang dilakukan dengan Zhejiang meningkatkan potensi kapasitas produksi hingga mencapai 120.000 metrik ton nikel per tahun dari sebelumnya hanya 40.000 metrik ton per tahun. Adapun saat ini proyek Smelter Pomalaa masih dalam tahap pembangunan dan diperkirakan beroperasi pada 2025.

Direktur Utama Vale, Febriany Eddy mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya melengkapi semua persyaratan, mulai dari teknis, perizinan, komersial, dan pembiayaan.

"Yang pasti, Vale telah mendapatkan izin AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kami didukung habis, agar segera selasai dan investasi masuk. Amdal sudah dapat,” ujarnya.

Vale dan Zhejiang sepakat untuk meminimalkan jejak karbon proyek dengan tidak menggunakan pembangkit listrik tenaga batu bara sebagai sumber listriknya. Smelter Pomalaa akan menerapkan teknologi High-Pressure Acid Leaching (“HPAL”) yang akan menghasilkan nikel untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...