Harga Minyak Terus Merosot di Bawah US$ 100 Terkait Rencana Embargo UE

Happy Fajrian
11 Mei 2022, 09:49
harga minyak, eropa, rusia, minyak rusia, lockdown cina
KATADATA
Harga minyak turun di bawah US$ 100 per barel seiring rencana Eropa mengembargo minyak Rusia dan lockdown di Cina yang memukul prospek permintaan.

Selain rencana embargo Uni Eropa, negara-negara G7 juga mengumumkan rencana larangan impor minyak Rusia secara bertahap. Langkah ini juga diikuti Jepang yang memperoleh 4% dari total impor minyaknya dari Rusia.

“Kombinasi lockdown Covid-19 di Cina dan kenaikan suku bunga di seluruh dunia untuk memerangi inflasi menekan investor ekuitas, memperkuat dolar, dan secara signifikan meningkatkan kekhawatiran perlambatan ekonomi,” kata analis dari PVM Oil Associates, Tamas Verga.

Sementara itu direktur eksekutif energi berjangka di Mizuho, Robert Yawger, mengatakan bahwa penurunan tajam dalam permintaan di Cina karena penguncian dan diskon minyak Rusia di pasar, Cina akan lebih selektif dalam membeli minyak mentah.

Dari sisi pasokan, Energy Information Administration (EIA) memangkas perkiraan produksi minyak mentah AS untuk 2022 dan 2023. Pada perkiraan terbarunya, produksi minyak AS pada 2022 turun menjadi rata-rata 11,9 juta barel per hari (bph) dari sebelumnya 12 juta bph.

Di sisi lain, stok minyak mentah AS naik 1,6 juta barel untuk pekan yang berakhir pada 6 Mei, menurut data American Petroleum Institute (API). Sementara menurut survei Reuters, analis memperkirakan penurunan stok minyak sebesar 500 ribu barel.

Di Eropa, stok minyak mentah dan produk minyak olahan mencapai sekitar 1 miliar barel per April 2022, turun 10,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, meski masih pada level yang sama dengan Maret menurut data Euroilstock.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...