Vale Belum Ajukan Perpanjangan Kontrak Karya yang Berakhir 2025

Wahyu DJ
Oleh Wahyu DJ
5 Agustus 2022, 11:06
vale indonesia, kontrak karya, iupk
Arief Kamaludin|KATADATA
Logo perusahaan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

“Kami belum mulai secara formal. Dari sisi Vale kita kerjakan tugas-tugas tanggung jawab komitmen kita wujudkan. Pelaksanaan project itu komitmen kami lihat proses di parlemen bagian yang harus kami lakukan,” kata Adriansyah di Sorowako.

Vale menggandeng TISCO dan Shandong Xinhai Technology dalam proyek smelter ini. Dalam kemitraan ini. INCO bakal berkontribusi 51% dalam pembiayaan/investasi proyek Bahodopi, sedang 49% investasi sisanya berasal dari mitra.

Selain proyek Bahodopi, INCO juga memiliki agenda mengembangkan fasilitas pengolahan High-Pressure Acid Leaching (HPAL) di Blok Pomalaa dengan Total kapasitas produksi hingga 120.000 metrik ton kandungan nikel per tahun dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP).

Sebagai informasi, Vale mencatatkan pendapatan sebesar US$ 235,08 juta dengan laba bersih sebesar US$ 67,6 juta pada kuartal I 2022. Capaian laba bersih ini meningkat lebih dari 100% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Lonjakan kinerja ini didorong oleh tingginya harga nikel. Perusahaan mencatat harga rata-rata mencapai US$ 17.432 per ton pada kuartal I 2022, naik 13% dari US$ 15.372 per ton pada kuartal IV 2021.

Lonjakan harga ini pula yang membuat pendapatan meningkat 13,8% dari US$ 206,6 juta pada kuartal I 2021. Peningkatan pendapatan ini bahkan dicapai dengan produksi yang tercatat turun 9,02% yoy. Simak databoks berikut:

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...