Setahun Dikelola Pertamina, Produksi Blok Rokan Akan Salip Blok Cepu

Yura Syahrul
9 Agustus 2022, 17:50
Blok Rokan
Dokumentasi Pertamina
Dirut Pertamina Hulu Rokan Jaffee A. Suardin menyerahkan draf rencana pengembangan (POD) proyek Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) Tahap 1 di Lapangan Minas Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau, kepada Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di Rumbai, Senin (8/8).

Berdasarkan catatan SKK Migas, Blok Cepu yang dioperatori oleh ExxonMobil dan Pertamina Hulu Rokan memang merupakan dua kontraktor migas terbesar penyumbang lifting minyak nasional saat ini. Per akhir kuartal I, produksi ExxonMobil Cepu Limited mencapai 175 ribu barel, disusul oleh Pertamina Hulu Rokan sebesar 157 ribu barel per hari.

Nicke mengatakan pencapaian produksi migas Pertamina secara umum berkat sejumlah upaya optimal yang dilakukan. Pertama, peningkatan aktivitas pengeboran dan kerja ulang sebagai upaya optimasi sumur eksisting.

Kedua, peningkatan aktivitas pada fasilitas produksi dan sarana pendukung. Ketiga, implementasi teknologi  dan transformasi digital di Subholding Upstream Pertamina.

Menurut Nicke, Pertamina Hulu Rokan mampu melewati proses transisi, mencakup cultural engagement yang meliputi penyesuaian proses bisnis, budaya kerja dan sistem manajemen keselamatan, serta berbagi pengalaman dengan entitas Pertamina lain sehingga operasional Blok Rokan berjalan lancar.

Bahkan, Nicke mengklaim, dengan kompleksitas tinggi dan skala terbesar di regional Asia Tenggara (SEA), pengelolaan Blok Rokan oleh PHR menjadi model alih kelola terbaik. Selain pengeboran massif untuk menggenjot produksi, Blok Rokan mampu menyerap 60% Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk menggerakkan perekonomian nasional.

Namun, selain menuai dampak positif dari kenaikan harga minyak global untuk Pertamina di bisnis hulu, kondisi ini memberikan tekanan di bisnis penyediaan BBM.

Nicke menjelaskan, tekanan di bisnis penyediaan BBM dipengaruhi banyak faktor, di antaranya faktor geopolitik luar negeri yang semakin berkembang dan permintaan produk BBM dalam negeri yang terus meningkat. Padahal kilang eksisting Pertamina belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut.

"Untuk itu, kami berupaya mempertahankan intake sesuai rencana optimasi hilir, meningkatkan keandalan melalui program preventif, predictive maintenance dan turn around, serta pengembangan dan pembangunan kilang sesuai amanat pemerintah melalui proyek RDMP dan GRR," katanya. 

Halaman:
Editor: Redaksi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...