Konsumsi Listrik Melonjak, PLN Butuh Tambahan Batu Bara 7,7 Juta Ton

Muhamad Fajar Riyandanu
9 Agustus 2022, 18:52
batu bara, pln, pembangkit listrik, permintaan listrik, konsumsi listrik
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.
Pekerja melakukan bongkar muat batu bara di Dermaga Cendrawasih Mustika Indah, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (18/12/2021).

"Kalau kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, maka kondisi yang tadinya aman bisa bergeser jadi kondisi krisis kembali," ujar Darmawan.

Dia mengatakan, tren kebutuhan batu bara PLN akan terus meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan melonjaknya permintaah listrik. Darmawan menyebut, pada tahun depan PLN diproyeksi membutuhkan 130-135 juta ton batu bara.

Angka ini melonjak jadi 155-160 juta ton pada tahun 2030. Dia berharap agar pemerintah segera membentuk Badan Layanan Umum (BLU) batu bara yang dinilai bisa mengurangi masalah seretnya pasokan batu bara ke PLN.

"Tren kosumsi batu bara untuk kebutuhan kelistrikan semakin meningkat dan bahwa pembentukan BLU adalah menjadi solusi permanen.

Dalam paparannya, Arifin menjelaskan kebututuhan batu bara PLN tahun ini mencapai 119 juta ton dan 35, 36 juta ton untuk pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter. Selain itu, industri pupuk dan semen masing-masing membutuhkan pasokan batu bara sejumlah 1,46 juta ton dan 16,07 juta ton.

Lebih lanjut, industri tekstil 8,25 juta ton, industri kertas 7,13 juta ton, industri keramik 130.000 ton, industri pertokimia 1,13 juta ton dan industri lain seperti kimia dasar, plastik dan bio industri 410.000 ton.

"Sehingga dalam hal ini perlu kebijakan baru untuk menjamin ketersediaan batu bara dalam negeri melalui penghimpunan, penyaluran dana kompensasi melalui badan layanan usaha batu bara," tukas Arifin.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...