Presiden Jokowi Pertimbangkan Indonesia Beli Minyak Mentah Murah Rusia

Happy Fajrian
12 September 2022, 10:49
minyak rusia, jokowi, harga minyak
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Menteri Sosial Tri Rismaharini mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) terbaru di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9/2022).

Namun, Heppy tak merinci berapa besar stok yang tersedia di tiap-tiap kilang. “Tidak ada pembelian (minyak mentah) dari Rusia karena stok kilang mencukupi,” kata Heppy melalui pesan singkat kepada Katadata.co.id, Senin (9/5).

Kemudian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Uno menyebut, Presiden Jokowi menyetujui untuk mengimpor minyak dari Rusia karena harganya 30% lebih murah dari harga pasar. Kebijakan itu ditempuh karena, harga minyak dunia yang saat ini sedang bergejolak di tengah perang Rusia dan Ukraina.

"Rusia nawarin ke kita, eh lu mau enggak India sudah ambil nih minyak kita, harganya 30% lebih murah daripada harga pasar internasional. Kalau buat teman-teman CEO Mastermind ambil gak? Ambil. Pak Jokowi pikir yang sama, ambil," kata Sandiaga seperti dikutip di akun Instagramnya, Sabtu (20/8).

Risiko Bagi Indonesia

Pengamat Ekonomi Energi dan Pertambangan Univestias Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Fahmy Radhi, mengatakan Pertamina sebaiknya memperhitungkan sejumlah kemungkinan sebelum membeli minyak mentah dari Rusia.

Menurut dia, Pertamina harus jeli melihat kondisi perang yang kemungkinan bisa berdampak pada kepastian ketersediaan minyak asal Rusia.

“Harga minyak lebih murah iya, karena konsumennya yang ada di Eropa barat sedang menerapkan sanksi kepada Rusia. Tapi kemudian diperhitungkan juga resiko apakah dalam kondisi perang itu, Rusia masih bisa mengirim minyak mentahnya?” kata Fahmy kepada Katadata.co.id, Rabu (30/3).

Dia menambahkan, Pertamina selayaknya juga memperhitungkan faktor jarak yang berkorelasi pada biaya angkut atau kargo dari minyak tersebut. “Pertimbangankan cost and benefit dari pembelian minyak Rusia karena ini dalam kondisi perang. Berbeda jika tidak dalam kondisi perang,” ujarnya.

Perihal kemungkinan adanya dampak terhadap kondisi politik di Indonesia, Fahmy senada dengan Nicke. Ia menyebut, jika nantinya Indonesia sepakat untuk membeli minyak mentah asal Rusia, secara geopolitik hal tersebut tidak akan berpengaruh kepada Indonesia.

Menurutnya, Indonesia sebagai negara non blok, pembelian minyak Rusia tidak akan berpengaruh secara politis terhadap Indonesia. “Bahkan kalau memang menguntungkan beli minyak dari Rusia, ya beli saja. Tapi kalau masalah geopolitik atau keberpihakan tidak jadi soal. Karena Indonesia sikapnya tidak memihak sama sekali walau sempat mengecam adanya konflik,” ujar Fahmy.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...