Kepastian Alih Kelola Blok Masela dan IDD akan Diputuskan Akhir April
Proyek PSN itu punya potensi produksi mencapai 844 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) untuk gas alam dan minyak bumi 27.000 barel per hari (bopd).
Sementara terkait alih aset 35% saham Blok Masela dari Shell kepada konsorsium Pertamina dan Petronas, Dwi mengungkapkan bahwa konsorsium akan segara menyampaikan klausul perjanjian yang mengikat atau binding offer paling lambat pada pekan ketiga April.
"Masela sekarang sudah dalam proses, April ini diharapkan nanti di minggu ketiga ada penyerahan mengenai penawaran Pertamina. Karena memang Pertamina sudah lebih besar kepastiannya untuk berkonsorsium," ujar Dwi.
Nantinya, konsorsium Pertamina dan Petronas akan berkolaborasi dengan Inpex Corporation sebagai operator sekaligus pemegang saham mayoritas Blok Masela. "Kami juga terus komunikasi dengan Shell agar mereka segera menyelesaikan alih hak partisipasi ini," kata Dwi.
Pertamina dan Petronas kini sedang dalam proses untuk menyepakati rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) bersama SKK Migas. Satu poin utama yang dibahas dalam PoD tersebut adalah implementasi teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon atau Carbon Capture and Storage (CCS).
Adanya tambahan fasilitas CCS di Proyek LNG Masela berdampak pada biaya proyek yang membengkak sebesar US$ 1,4 miliar atau Rp 21 triliun. "Sejalan dengan itu, Inpex jugamengkaji PoD untuk memasukan CCS menjadi bagian dari Proyek Masela," ujar Dwi.