Volume Penjualan Turun, Ekspor Migas dan Batu Bara Merosot Hampir 8%

Muhamad Fajar Riyandanu
15 Mei 2023, 15:28
batu bara, migas, ekspor, bps
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/2/2023).

Harga batu bara terus merosot selama enam bulan terakhir. Harga batu bara di Pasar ICE Newcastle pada Senin (15/5) berada di level US$ 176,6 per ton atau turun 8,7% dari harga tertinggi pekan lalu US$ 192,1.

Penurunan harga ini pun dirasakan oleh pengusaha batu bara di dalam negeri. Meski begitu, pengusaha menilai harga batu bara masih cukup bagus.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia, mengatakan meski harga batu bara merosot, namun harga saat ini masih jauh lebih tinggi dari rerata harga sepuluh tahun terakhir.

"Harga batu bara diproyeksi masih bagus tahun ini," kata Hendra kepada Katadata.co.id melalui pesan singkat pada Senin (15/5).

Menurutnya ada beberapa faktor yang memengaruhi fluktuasi harga batu bara, diantaranya pasokan dan permintaan, cuaca, pertumbuhan ekonomi, isu geopolitik dan spekulasi trading. Aspek lainnya termasuk faktor bencana alam, kebijakan pemerintah, harga produk subsitusi hingga masalah rantai pasok.

Lebih lanjut, kata Hendra, walaupun pelaku usaha telah mengetahui komponen pembentuk harga batu bara global, sulit untuk memprediksi harga batu bara dalam jangka panjang. "Jika proyeksi harga sampai akhir tahun sulit untuk memprediksi," ujar Hendra.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...