Konsumsi Pertalite Capai 19 Juta KL, Kuota Tahunan Tersisa 41%

Muhamad Fajar Riyandanu
4 September 2023, 17:21
Pengendara melintas di dekat papan informasi harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/9/2022).
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.
Pengendara melintas di dekat papan informasi harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/9/2022).

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat penyaluran BBM bersubsidi Pertalite hingga Agustus mencapai 19,27 juta kiloliter (Kl). Angka tersebut setara dengan 59,22% dari kuota tahunan. Sedangkan serapan Solar bersubsidi atau biosolar sebanyak 11,12 juta Kl atau 65,41% dari alokasi kuota 2023.

"Per 25 Agustus, distribusi Solar 11,12 juta Kl dan Pertalite 19,27 juta Kl," kata anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman lewat pesan singkat pada Senin (4/9).

Pemerintah melalui badan usaha PT Pertamina berencana untuk melaksanakan seleksi konsumen bagi calon pengguna Pertalite dengan merampungkan pembahasan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).

Penyusunan revisi Perpres 191 sudah melewati pembahasan dari banyak pemangku kepentingan, termasuk dari Korps Lalu Lintas Polri untuk memperoleh data identitas kendaraan sekaligus NIK pemilik.

Adapun Pertamina sudah menerapkan implementasi pembelian BBM bersubsidi Solar dengan skema full register di wilayah DKI Jakarta sejak Kamis, 25 Mei lalu.

Dengan mekanisme tersebut, konsumen harus sudah terdaftar di program subsidi tepat MyPertamina meski tidak menunjukan QR Code yang diperoleh sebagai syarat pembelian BBM bersubsidi. Sedangkan yang belum terdaftar tidak dapat dilayani.

Pjs. Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Joevan Yudha Achmad, menjelaskan bahwa skema full register adalah pengaturan kendaraan konsumen yang sudah terdaftar dapat melakukan pembelian BBM bersubsidi meskipun tidak membawa QR code.

Selain Jakarta, ketetapan tersebut juga berlaku untuk wilayah Kabupaten dan Kota Bogor serta Kota Depok. Langkah ini merupakan rangkaian dari upaya Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat untuk melakukan percepatan implementasi transaksi BBM Subsidi Tepat.

Di waktu bersamaan, PT Pertamina berencana mengusulkan proposal kepada pemerintah untuk menaikkan angka Research Octane Number alias RON bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Pertalite dari level 90 menjadi 92.

Perseroan kini tengah menyiapkan langkah untuk menaikkan RON Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dengan mencampurnya dengan larutan 7% bioetanol alias E7.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...