Alasan Lelang WK Migas Natuna D-Alpha Dipercepat Usai Tidur 45 Tahun

Mela Syaharani
16 November 2023, 19:53
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementrian ESDM RI, Tutuka Ariadji melakukan kunjungan ke lokasi pengeboran sumur Benuang D-2, Pertamina Hulu Rokan Regional-1 Zona-4 dan melakukan pertemuan dengan 13 kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Sumater
SKK Migas
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementrian ESDM RI, Tutuka Ariadji melakukan kunjungan ke lokasi pengeboran sumur Benuang D-2, Pertamina Hulu Rokan Regional-1 Zona-4 dan melakukan pertemuan dengan 13 kontraktor kontrak kerja sama di wilayah Sumatera Bagian Selatan (19/01/2023).

Sebelumnya, Tutuka menjelaskan bahwa dalam lelang Blok Natuna ini pemerintah menawarkan jenis kontrak bagi hasil yang fleksibel, yakni cost recovery maupun gross split.

Adapun minimum komitmen untuk Blok Natuna D-Alpha adalah lima tahun studi GGRPE dan 1 sumur dengan bonus tanda tangan US$ 500.000. Tutuka menyampaikan skema split yang ditawarkan untuk cost recovery di WK Natuna D-Alpha bersifat penawaran terbuka. Sedangkan skema gross split adalah 57:43 untuk minyak dan 52:48 untuk gas.

Menurut catatan Kementerian ESDM, Blok Natuna D-Alpha ini sebelumnya dikembangkan oleh Pertamina berdasarkan Surat Menteri ESDM No 3588/11/MEM/2008 tertanggal 2 Juni 2008 tentang Status Gas Natuna D Alpha. Namun akhirnya Pertamina menterminasi atau mengembalikan blok tersebut kepada pemerintah pada 2022 lalu.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor migas Indonesia mencapai US$3,32 miliar pada September 2023. Jumlah itu naik 25,04% (month-on-month/mom) dibandingkan Agustus 2023 yang nilainya US$2,66 miliar.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...