Angola Keluar dari OPEC, Protes Kebijakan Pengurangan Produksi
Nigeria adalah salah satu anggota OPEC di Afrika yang berupaya meningkatkan produksi dan kesulitan memenuhi kuotanya.
Pada pertemuan di bulan November, negara ini menerima target OPEC+ yang lebih tinggi untuk tahun 2024, meskipun lebih rendah dari yang diharapkan, sehingga membatasi kemampuannya untuk meningkatkan produksi jika negara tersebut mampu melakukannya.
Harga Minyak Sempat Anjlok 2,4%
Pengumuman keluarnya Angola dari OPEC sempat menekan harga minyak jatuh hingga 2,4% pada Kamis (21/12). Analis menilai keluarnya Angola menimbulkan pertanyaan tentang kesatuan OPEC dan OPEC+.
Namun, harga minyak berbalik naik atau rebound pada Jumat (22/12) siang, “dipengaruhi konflik geopolitik dan penerapan pengurangan produksi OPEC dalam waktu dekat,” kata Leon Li, analis CMC Markets di Shanghai, merujuk pada Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
“Jadi kesenjangan pasokan yang kecil kemungkinan akan terjadi pada bulan Januari tahun depan, dan minyak mentah WTI mungkin naik menjadi US$ 75-80 per barel,” katanya.
Harga minyak mentah Brent pada Jumat siang tercatat naik 0,9% menjadi US$ 80,09 per barel, sedangkan minyak West Texas Intermediate (WTI) juga naik 0,9% menjadi US$ 74,55 per barel.