Harga Minyak Sepekan Turun 1% Meski Konflik Timur Tengah Memanas

Happy Fajrian
13 Januari 2024, 13:28
harga minyak, timur tengah
Pertamina
Pertamina memperpanjang kontrak konsesi blok migas Menzel Ledjmet Nord (MLN) di Aljazair hingga 35 tahun ke depan.
Button AI Summarize

Harga minyak mentah turun hingga 1% dalam sepekan terakhir meski kondisi geopolitik di Timur Tengah semakin memanas. Inggris dan Amerika Serikat (AS) membombardir Yaman, basis kelompok Houthi yang juga tidak menurunkan serangannya terhadap kapal tanker di Laut Merah.

Kelompok milisi Houthi masih terus melancarkan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah, terutama yang menuju Israel, sebagai bentuk dukungan terhadap Hamas dan warga Palestina yang menjadi korban kebrutalan Israel.

Dalam sepekan, harga minyak mentah Brent turun 0,5% sedangkan West Texas Intermediate (WTI) turun 1,1%. Penurunan harga ini disebabkan penurunan tajam harga jual resmi minyak mentah Arab Saudi pada awal pekan ini, dan peningkatan stok minyak mentah AS yang memicu kekhawatiran pasokan.

Namun Brent menutup perdagangan Jumat (12/1) naik 88 sen atau 1,1% ke level US$ 78,29 per barel dan WTI naik 66 sen atau 0,9% menjadi US$ 72,68. Kenaikan harga pada akhir pekan didorong oleh eskalasi konflik di Timur Tengah yang berpotensi meluas hingga ke jalur pelayaran di Semenanjung Arab.

Jumlah kapal tanker minyak yang mengalihkan jalur dari Laut Merah menyusul serangan udara dan laut semalam yang dilakukan AS dan Inggris terhadap sasaran Houthi di Yaman setelah serangan terhadap kapal-kapal oleh kelompok yang didukung Iran.

Meskipun pengalihan tersebut diperkirakan akan meningkatkan biaya dan waktu yang diperlukan untuk mengangkut minyak, pasokan minyak belum terkena dampaknya, kata para analis dan pakar industri, sehingga mengurangi beberapa kenaikan harga sebelumnya.

“Kurangnya pengiriman melalui Laut Merah memang menciptakan masalah transportasi untuk pasokan minyak mentah, dampaknya terhadap pasar minyak fisik, sejauh ini minimal,” kata analis dari Cavanal Hill Investment Management Matt Stephani seperti dikutip Reuters, Sabtu (13/1).

“Jika konflik menyebar ke wilayah lain di semenanjung Arab. pasar minyak mungkin akan bereaksi jauh lebih signifikan,” kata Stephani menambahkan.

Perusahaan tanker Stena Bulk, Hafnia dan Torm semuanya mengatakan mereka telah memutuskan untuk menghentikan semua kapal yang menuju Laut Merah.

Namun, Kepala Otoritas Terusan Suez Osama Rabie mengatakan lalu lintas di kedua arah tetap teratur dan tidak ada kebenaran dalam laporan bahwa navigasi telah ditangguhkan karena perkembangan di Laut Merah.

Serangan AS dan Inggris ini dilakukan sebagai pembalasan atas serangan Houthi sejak Oktober terhadap kapal komersial di Laut Merah sebagai bentuk dukungan terhadap kelompok militan Palestina Hamas dalam perjuangannya melawan Israel.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...