SKK Migas: Pengganti Zarubezhneft di Blok Tuna akan Diputuskan April

Mela Syaharani
5 Februari 2024, 10:46
blok tuna, skk migas, zarubezhneft
Medco Energi
Ilustrasi blok migas.

Terkait hengkangnya Zarubezhneft dari Blok Tuna, berpotensi membuat rencana pengembangan Blok Tuna tersendat. Hal ini lantaran sanksi Uni Eropa dan pemerintah Inggris terhadap Rusia yang ikut dirasakan oleh Zarubezhneft dalam mengembangkan lapangan tersebut.

Dalam pertemuan awal 2023 dengan SKK Migas, Harbour Energy - perusahaan induk Premier Oil Tuna BV - mengungkapkan bahwa rencana tersebut menghadapi pembatasan dari Uni Eropa dan Pemerintah Inggris. Sanksi tersebut merupakan respon atas invasi Rusia ke Ukraina sejak awal tahun lalu.

ESDM Cari Jalan Agar Proyek Tetap Jalan

Di tengah upaya pencarian mitra baru, Kementerian ESDM terus berupaya agar proyek pengembangan Blok Tuna tidak mandek. Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan proyek dengan investasi US$, 1,05 miliar atau lebih Rp 16 triliun ini memiliki peran penting bagi produksi gas yang rencananya akan diekspor ke Vietnam pada 2026.

"Proyek ini akan terus jalan. Nanti kalau memang mencari kemitraan baru kita akan dorong itu karena memang progress-nya bagus," kata Arifin di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, beberapa waktu lalu, Jumat (17/3).

Adapun potensi gas yang dihasilkan dari Blok Tuna berada di kisaran 100 hingga 150 million standard cubic feet per day (MMscfd). Dengan berjalannya proyek ini, pemerintah akan mendapatkan gross revenue sebesar US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 18,4 triliun.

Adapun kontraktor gross revenue sebesar US$ 773 juta atau setara dengan Rp 11,4 triliun dengan biaya cost recovery mencapai US$ 3,3 miliar. "Proyek ini akan jalan terus, masa kalau progresnya bagus kita stop?" kata Arifin.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...