Cina dan India Bangun PLTU Jumbo, Pemerintah Tepis Senjakala Batu Bara

Mela Syaharani
29 Februari 2024, 18:20
batu bara, cina, india, pltu
ANTARA FOTO/Andri Saputra/foc.
Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk yang didatangkan dari Samarinda di Pelabuhan PLTU Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Kamis (4/1/2023).

Besarnya kebutuhan batu bara dari dua negara ini dinilai masih akan cukup baik bagi iklim pertambangan Indonesia. “Ini akan berdampak pada sektor pertambangan batu bara kita dan kontribusi pnbp dan pajak, royalti. Saya kira angkanya juga masih akan cukup signifikan untuk kontribusi kepada PNBP Indonesia,” kata dia.

Sebagai informasi, produksi batu bara Indonesia pada 2023 mencapai hampir 112% dari target mencapai 775 juta ton dari target 694,5 juta ton.

Sebelumnya Ketua Indonesian Mining & Energy Forum (IMEF) Singgih Widagdo mengatakan capaian produksi melebihi target ini masih berpeluang terjadi pada target tahun ini.

“Tahun ini targetnya 710 juta ton. Saya perkirakan realisasinya juga akan mendekati,” kata Singgih dalam CORE Indonesia Outlook Ekonomi Sektor-Sektor Strategis 2024 di Jakarta pada Selasa (23/1).

Proyeksi ini didasarkan pada permintaan yang menurutnya masih akan tetap ada. “Permintaan kita kan dari Cina dan India, kalau negara lainnya saya lihat sepertinya akan mulai limitasi penggunaan batu bara sesuai dengan target bauran energi,” ujarnya.

Singgih melihat dengan penerapan limitasi untuk mendukung transisi energi maka permintaan utama batu bara Indonesia hanya berasal dari Cina dan India. “Demand masih ada karena Cina dan India juga masih membangun PLTU juga,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...