Sentimen Ekonomi AS Dorong Harga Minyak Kembali Dekati US$ 90/Barel

Mela Syaharani
26 April 2024, 11:05
harga minyak, ekonomi as, inflasi as, permintaan minyak
Katadata / Trion Julianto
SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan peninjauan pompa angguk di lokasi Sumur Bor Lapangan Duri, Riau (30/12/2022).

Charu menambahkan bahwa akselerasi lebih lanjut dalam harga minyak dapat mengaburkan prospek permintaan. “Ada juga hambatan dari data PDB AS yang lemah, yang mendorong kekhawatiran stagflasi,” katanya.

Tidak hanya fokus pada pengumuman data inflasi AS, bloomberg menyebut laporan keuangan beberapa perusahaan minyak besar di dunia seperti Chevron Corp dan Exxon Mobil Corp juga akan menjadi fokus utama lainnya bagi pasar.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen telah memberi petunjuk terkait kondisi ekonomi AS. Dia mengatakan bahwa kondisi ekonomi negaranya dalam posisi yang lebih kuat dibandingkan kuartal pertama tahun ini.

“Pertumbuhan ekonomi AS kemungkinan lebih kuat daripada yang ditunjukkan oleh data triwulanan yang lebih lemah dari perkiraan,” kata Janet dikutip dari Reuters, Jumat (26/4).

Yellen mengatakan pertumbuhan PDB AS untuk kuartal pertama dapat direvisi lebih tinggi setelah lebih banyak data tersedia, dan inflasi akan turun ke tingkat yang lebih normal setelah sejumlah faktor tidak lazim yang menahan ekonomi ke level terlemahnya dalam hampir dua tahun.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...