Pengembangan Baterai Kedaraan Listrik dari PTN Diprediksi Rampung 2021

Image title
28 November 2019, 08:53
Pengembangan Baterai Kedaraan Listrik dari PTN Diprediksi Rampung 2021.
123RF.com/Supparsorn Wantarnagon
Ilustrasi baterai kendaraan listrik. Biaya produksi kendaraan listrik tertinggi pada komponen baterai lithium.

Oleh karena itu, adanya pengembangan dalam negeri akan menghemat biaya produksi kendaraan listrik. "Sebanyak 60% biaya produksi komponen kendaraan Iistrik ada pada baterai. Kalau diimpor dari luar, biaya produksinya akan sangat mahal," kata Johnny di Jakarta, Rabu (27/11).

(Baca: LG Chemical Bakal Memulai Studi Investasi Pabrik Baterai di Indonesia)

Hingga saat ini produksi baterai lithium-ion global untuk kendaraan listrik terkonsentrasi di empat negara, yakni Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Korea Selatan, dan Polandia. Tiongkok merupakan produsen terbesar baterai lithium ion dunia, dengan kapasitas 16,4 Gigawatt hour (GWh) pada 2016.

Produksi baterai lithium-ion Tiongkok ini diprediksi akan mencapai 107,5 GWh pada 2020 atau tumbuh hampir enam kali lipat dibandingkan 2016. Korea Selatan berada di posisi kedua pada 2016 dengan kapasitas produksi baterai lithium-ion 10,5 GWh.

Pada 2020, total kapasitas produksi baterai tersebut akan mencapai 23 GWh atau dua kali lipat dari 2016. Namun, posisi Korsel pada 2020 akan digeser oleh AS.

Kapasitas produksi baterai lithium AS pada 2016 baru sebesar 1 GWh. Angka ini akan meningkat 37 kali lipat menjadi 38 GWh pada 2020 atau terbesar kedua di dunia.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...