Pembangunan Infrastruktur Pangkas 50% Biaya Distribusi Perkebunan

Rizky Alika
16 Juli 2019, 14:24
Petani melakukan panen buah kelapa sawit di salah satu perkebunan di Riau.
Arief Kamaludin|KATADATA
Petani melakukan panen buah kelapa sawit di salah satu perkebunan di Riau.

Ia juga berharap, pemerintah bisa memetakan pembangunan infrastruktur lantaran setiap sentra produksi memiliki topografi yang berbeda. "Ada kebun rakyat yang di pedalaman jauh, wilayah gunung-gunung sehingga sulit dijangkau," katanya.

(Baca: Pemerintah Bidik Peremajaan Kebun Karet hingga 700 Ribu Hektare)

Contohnya, sentra produksi komoditas pala berada di Maluku Utara, Maluku, Aceh, Sulawesi Utara, Papua Barat, Sulawesi Tengah, dan Jawa Barat. Kemudian, sentra produksi lada berada di Bangka, Lampung, dan Kalimantan Barat. Selain itu, ada pula sentra produksi cengkeh berada di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur.

Sebelumnya, Presiden Terpilih 2019-2024 Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato Visi Indonesia menyatakan akan melanjutkan pembangunan infrastruktur pada periode kepemimpinannya yang kedua. Hal tersebut dilakukan untuk  mengantisipasi perkembangan situasi global yang semakin dinamis serta meningkatnya persaingan.

"Pembangunan infrastruktur akan terus kita lanjutkan. Infrastruktur yang besar-besar sudah dibangun, ke depan akan kita lanjutkan dengan lebih cepat dan menyambungkan infrastruktur seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, dan bandara dengan kawasan produksi rakyat," katanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bermimpi dalam lima tahun ke depan, seluruh infrastruktur yang dibangun akan tersambung dengan kawasan persawahan, perkebunan, hingga tambak perikanan rakyat.

Tidak hanya itu, Jokowi juga berencana untuk menyambungkan infrastruktur yang telah dibangun dengan kawasan industri kecil, kawasan ekonomi khusus, dan kawasan pariwisata. "Arahnya ke sana, fokusnya harus ke sana," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...