Gejolak Politik Mereda, Investasi Industri Diprediksi Naik Kuartal II

Image title
Oleh Ekarina
27 Mei 2019, 19:34
Aksi Massa 22 Mei 2019, Investasi sektor Industri
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Kementerian Perindustrian memprediksi pertumbuhan industri dan investasi akan kembali menggeliat pada kuartal kedua 2019, seiring berkurangnya sikap investor yang wait and see investor.

(Baca: Jokowi Menang Pilpres, Pelaku Usaha Berharap Ekonomi Kondusif)

Industri manufaktur merupakan salah satu sektor penyumbang investasi di Indonesia. Pada triwulan pertama 2019, industri pengolahan nonmigas berkontribusi sebesar 18,5% atau Rp16,1 triliun terhadap realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Adapun tiga sektor yang menunjang paling besar pada total PMDN tersebut di tiga bulan pertama tahun ini adalah industri makanan dengan investasi mencapai Rp7,1 triliun, disusul industri logam dasar Rp2,6 triliun dan industri pengolahan tembakau Rp1,2 triliun.

Selanjutnya, industri manufaktur juga menyetor hingga 26% atau US$ 1,9 miliar terhadap realisasi penanaman modal asing (PMA). Tiga sektor yang menopangnya, yaitu industri logam dasar sebesar US$ 593 juta, diikuti industri makanan US$ 376 juta serta industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia US$ 217 juta.

Kementerian Perindustrian optimistis sektor industri manufaktur dapat tumbuh lebih agresif pada kuartal II-2019 dibanding periode sebelumnya. “Kami yakin lebih tinggi dari pertumbuhan industri di kuartal pertama yang mencapai 4,8%. Kami berharap bisa mendekati 5 %,” katanya. 

(Baca: Kemenperin Dorong Investasi di Luar Negeri untuk Perkuat Ekspor)

Kementerian menargetkan, sepanjang 2019 pertumbuhan industri manufaktur dapat mencapai 5,4%. Subsektor yang diperkirakan tumbuh tinggi, antara lain industri makanan dan minuman, industri permesinan, industri tekstil dan pakaian jadi, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, serta industri barang logam, komputer dan barang elektronika.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...