Potensi Investasi 18 Kawasan Industri Luar Pulau Jawa Capai Rp 250 T

Michael Reily
8 April 2019, 15:12
Pekerja Tiongkok di Kawasan Industri Morowali
Katadata - Ihya Ulum Aldin
Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah.

Upaya pemerintah sejalan untuk hilirisasi industri karena mampu meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, dan penerimaan devisa dari ekspor. “Jadi, multiplier effect-nya luas sebagai strategi dalam peta jalan Making Indonesia 4.0,” ujar Warsito lagi.

Sampai tahun lalu, 10 kawasan industri telah operasional termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Ke-10 kawasan industri tersebut memiliki lokasi di Morowali (Sulawesi Tengah), Bantaeng (Sulawesi Selatan), Konawe (Sulawesi Tenggara), Palu (Sulawesi Utara), Sei Mangkei (Sumatera Utara), Dumai (Riau), Ketapang (Kalimantan Barat), Gresik (Jawa Timur), Kendal (Jawa Tengah), dan juga Banten (Provinsi Banten).

Kementerian Perindustrian mendorong penumbuhan sektor industri manufaktur di wilayah Indonesia Timur. Periode 2015-2017, Kawasan industri Morowali dan Palu telah Provinsi telah beroperasi di Sulawesi Tengah. Kemudian, Bantaeng di Sulawesi Selatan dan Konawe di Sulawesi Tenggara.

(Baca: Jokowi Minta Percepatan Investasi Industri Hilir)

Morowali, Bantaeng, dan Konawe, berfokus pada industri berbasis pengolahan nikel. Sedangkan, di Palu sebagai klaster industri yang berbasis olahan rotan dan agro. Semua kawasan industri itu masuk ke dalam PSN.

Adapun kawasan industri yang sedang tahap konstruksi adalah Bitung, Sulawesi Utara. Fokus untuk pengembangan industri pengolahan perikanan dan kelapa beserta produk turunannya yang diminati pasar domestik dan ekspor.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...