Gejolak Ekonomi Dunia Bayangi Pencapaian Target Industri 2019

Image title
31 Januari 2019, 20:56
Manufaktur
Donang Wahyu|KATADATA

Perang dagang antara AS dan Tiongkok yang sempat mereda dengan disepakatinya  'gencatan senjata' berupa penundaan kenaikan tarif  yang disepakati kedua negara selama  90 hari sejak 3 Desember 2018, di satu menguntungkan Indonesia. Salah satunya dengan rencana relokasi perusahaan Tiongkok ke Indonesia untuk menghindari peningkatan tarif.

Selain itu, Indonesia juga mempunyai Purchasing Managers Index (PMI) pada 2018 hampir di atas angka 50 di tiap bulannya, sehingga tren ekspansi ini diperkirakan akan berlanjut tahun ini. 

"Pemilu 2019 mendatang juga memberikan pengaruh terhadap sektor industri. Sektor industri seperti Industri Makanan dan Minuman; Industri Tekstil dan Pakaian Jadi; Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki, mengalami kenaikan pertumbuhan, seperti yang terjadi saat pemilu 2014," kata Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Imam Haryono  di Jakarta. 

(Baca: Virus Meredupnya Ekonomi Tiongkok yang Mengancam Ekspor Indonesia)

Dengan proyeksi pertumbuhan industri pengolahan nonmigas 2019 sebesar 5,57% industri Makanan dan Minuman diharapkan tetap bertumbuh di kisaran 9,86%; Mesin 7%; Tekstil dan Pakaian Jadi 5,61%; Kulit, Barang dari Kulit, Alas Kaki 5,40%, dan Barang dari Logam, Eletronika, Komputer yaitu 3,81%.

Adapun pada 2014-2020 pertumbuhan industri pengolahan diperkirakan berada di rentang 5,40-7,05%.

Halaman:
Reporter: Rizka Gusti Anggraini
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...