Rentan Mengerek Inflasi, Harga Beras Jadi Fokus Utama Jokowi

Image title
Oleh Ekarina
4 Januari 2019, 12:28
Persediaan Beras di Gudang Bulog
Antara Foto / Rony Muharrman
Seorang pekerja sedang memasukan beras di sebuah gudang Bulog di Pekan Baru, Riau.

Ia menyebutkan inflasi sudah cenderung turun. Pada  2017 mencapai 3,61% dan tahun 2018 hanya 3,13%.

(Baca juga: Inflasi 2018 Capai 3,13%, Kenaikan Harga Bensin Jadi Kontributor Utama)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi bulanan pada Desember sebesar 0,62% sehingga inflasi tahunan mencapai 3,13% pada 2018. Pencapaian ini lebih rendah dibandingkan 2017 yang sebesar 3,61%, namun lebih tinggi dibandingkan pencapaian 2016 yaitu 3,02% atau level inflasi terendah sejak 2009.

Kepala BPS Suhariyanto berpendapat pemerintah berhasil menjaga inflasi sepanjang tahun lalu dan berharap berlanjut ke tahun ini. Adapun pemerintah sempat memproyeksikan inflasi berada di level yang sedikit lebih tinggi yaitu 3,2% tahun lalu. "Kami berharap harga barang dan kebutuhan masyarakat tetap stabil," kata dia di Jakarta, Rabu (2/1).

(Baca: Harga Beras Naik, Jokowi Instruksikan Bulog Gelar Operasi Pasar)

Ia memaparkan penyebab utama inflasi pada 2018 adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dengan andil sebesar 0,26%. "Komoditas utama yang andilnya paling tinggi (pada 2018) adalah bensin umum bukan yang subsidi karena kenaikan harga minyak," ujarnya.

Harga beras juga menyumbang inflasi dengan kontribusi mencapai 0,13%. Namun, andil harga beras lebih rendah dibandingkan 2017 yang sebesar 0,16%. Kemudian, harga rokok kretek filter menjadi penyumbang inflasi terbesar ketiga dengan andil 0,13%.

Selain itu, kebutuhan masyarakat untuk daging ayam ras menyumbang 0,12% terhadap inflasi, ikan segar 0,10%, tarif angkutan udara 0,10%, tarif sewa rumah 0,09%, serta bawang merah 0,07%.

Komoditas penyumbang terbesar inflasi pada 2018 ini berbeda dengan 2016 lalu saat inflasi juga rendah. Ketikan itu, penyumbang utamanya yaitu tarif listrik, biaya perpanjangan STNK, tarif pulsa ponsel, dan emas perhiasan.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...