Rupiah Bergejolak, Industri Rumah Tangga Naikkan Harga Jual Makanan

Image title
Oleh Ekarina
9 November 2018, 14:57
industri makanan dan minuman
ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Proses produksi industri makanan dan minuman di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Rabu (13/9/2017).

"Produsen makanan minuman besar, termasuk juga pada retail modern masih menahan kenaikan harga hingga tahun depan untuk menjaga daya beli masyarakat," kata Adhi kepada Katadata.co.id, Jumat (9/11).

Kenaikan harga jual barang sejalan dengan Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI). Pada survei itu menyebutkan,  ada indikasi tekanan kenaikan harga pada tiga-enam bulan mendatang (Desember 2018). Indikasi tersebut terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan mendatang sebesar 159,3 meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 144,3. Namun, tekanan kenaikan harga diprediksi mulai mereda atau turun pada Maret 2019. 

(Baca : Harga Daging Ayam Melonjak, KFC Kerek Harga Jual)

Survei juga menunjukan kinerja penjualan eceran pada September 2018 tetap optimistis. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2018 yang tumbuh 4,8% secara tahunan (yoy), meskipun tidak setinggi pertumbuhan IPR bulan sebelumnya yakni sebesar 6,1%(yoy). 

Adapun pada Oktober 2018, penjualan eceran diprakirakan tetap tumbuh positif yang tercermin dari pertumbuhan IPR sebesar 3,8% secara tahunan."Penjualan eceran diperkirakan masih akan terdorong oleh penjualan sub kelompok komoditas sandang dan kelompok komoditas bahan bakar kendaraan bermotor," tulis laporan tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...