Rupiah Melemah, Produsen Makanan Tahan Kenaikan Harga hingga 2019

Michael Reily
3 Oktober 2018, 14:08
Pabrik minuman
Arief Kamaludin|KATADATA

Dia juga  menjelaskan yang terdampak besar jika rupiah terus melemah yakni kalangan  industri kecil serta industri rumah tangga lantaran terbatasnya modal. 

Meski demikian, pelemahan itu bisa disiasati dengan berinovasi pada segi kemasan untuk menekan biaya produksi misalnya dengan merubah kemasan susu kaleng menjadi kemasan plastik karton atau plastik atau bahkan dengan memperkecil ukuran produk.

Dengan segala upaya tersebut, Gapmmi  tetap berharap pertumbuhan industri makanan  minuman tahun ini tetap berada di kisaran 8% sampai 9%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi. (Baca : Margin Perusahaan Makanan Minuman Menyusut seiring Pelemahan Rupiah)

Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan, Direktorat Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian, Enny Ratnaningtyas, mengatakan  industri makanan dan minuman masih memiliki ketergantungan terhadap bahan baku impor  porsi sebesar 70%. “Pasti terasa, tetapi kami harap harga produk jangan naik dulu,” kata Enny.

Dia berharap industri skala kecil bisa berinovasi dalam menekan ongkos produksi. Tujuannya, supaya tidak terjadi kerugian jangka panjang baik seperti berhentinya proses produksi pabrik. 

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...