Antisipasi Kenaikan Harga, Bulog Salurkan 15 Ribu Ton Beras per Hari

Michael Reily
4 September 2018, 14:01
Ilustrasi Beras Bulog
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

(Baca juga: Harga Bahan Makanan Turun, BPS Catat Deflasi 0,05% pada Agustus)

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Trisno Nugroho mengungkapkan kegiatan Bulog bertujuan agar pemerintah mampu menjaga ekspektasi stok  beras bagi masyarakat. Sebab, pasokan Bulog kerap dijadikan acuan harga oleh pedagang yang bisa  saja meningkat sewaktu-waktu terutama jika terjadi kekurangan stok.

Karenanya, Bulog harus mampu menjaga harga beras hingga akhir tahun  ini agar harga di awal tahun depan tak melonjak. “Kalau Bulog menyatakan ada stok hingga akhir Desember, harga bisa terjamin,” kata Trisno.

BI mencatat, inflasi di Jakarta pada bulan Agustus 2018 hanya 0,03% secara bulanan dan 3,06% secara tahunan, lebih baik dibandingkan dengan realisasi inflasi per Juli 2018 yang mencapai 0,26% secara bulanan dan 3,16% secara tahunan. Untuk inflasi harga bergejolak di Jakarta, pada Agustus 2018 mencapai 4,5% secara tahunan, namun lebih baik dibandingkan Juli 2018 yang sebesar 5,37% secara tahunan.

Terkait potensi kenaikan harga beras, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi berpendapat berbeda. Menurutnya, operasi pasar saat ini belum diperlukan karena pasokan beras Food Station masih berada di atas 40 ribu ton atau jauh di atas batas aman yakni sebesar 30 ribu ton.

Namun, dia membenarkan bahwa sudah ada kenaikan harga beras sebesar 4% pada Agustus lalu. Perusahaan pun akan ikut melakukan pembelian beras Bulog sebesar 5 ribu ton untuk membatu menstabilisasi harga. “Ini merupakan kebijakan preventif untuk stabilisasi harga,” ujar Arief.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi harga bergejolak terutama makanan atau volatile food per Agustus 2018 secara tahunan (year on year) tercatat 4,97 %. Namun, secara bulanan atau khusus pada Agustus lalu dibanding bulan sebelumnya justru deflasi 1,24 %.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan akan menahan inflasi harga yang diatur pemerintah dan inflasi inti. “Asalkan administered price tidak naik dan core inflation masih di bawah 0,3% setiap bulan, hasilnya (inflasi tahunan) akan 3,5%,” kata Darmin, kemarin.

Darmin menuturkan untuk menjaga harga pangan, terutama beras agar tetap stabil pemerintah berencana melakukan operasi pasar besar-besaran. Pihaknya secara berkala akan mencermati data Food Station atau Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Menurutnya, harga beras sudah mulai bergerak naik pada Agustus lalu.

Kenaikan harga beras di PIBC juga akan berpengaruh pada harga beras di tingkat konsumen. “Kami berupaya supaya harga beras tidak naik, karena susah untuk menurunkannya kembali kalau sudah tinggi,” ujar Darmin.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...