Jokowi dan Anies Dikritik Soal Pembangunan Enam Ruas Tol Jakarta

Ameidyo Daud Nasution
13 Juli 2018, 15:27
Gerbang Tol Becakayu
ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Ahmad Safrudin dari Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengatakan penambahan jalan ini akan berdampak pada pencemaran udara. Data KPBB, kerugian masyarakat dari pencemaran udara tahun 2016 sebesar Rp 51,2 triliun. Sedangkan jumlah penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dalam setahun mencapai 2,7 juta, asma sebanyak 1,4 juta, bronkitis 214 ribu, serta jantung koroner sebanyak 1,4 juta.

"Karbondioksida di Jakarta kami prediksi akan mendekati 20 juta metrik ton dari 1,6 juta metrik ton," ujar dia merujuk pada dampak penambahan hampir 70 kilometer jalan baru tersebut. (Baca: Jokowi Diminta Turun Tangan Pimpin Pengembangan Mobil Listrik)

Sementara Charlie Albajili dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menyayangkan keputusan Jokowi menjadikan proyek ini sebagai Proyek Strategis Nasional. Dia menganggap Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 malah membekali enam ruas tol ini agar dipercepat pelaksanaannya secara hukum. Padahal jalan tol tersebut akan merugikan warga, bahkan sejak pembebasan lahannya.

"Soal percepatan pembebasan lahan, bagaimana bisa berlangsung adil dan melibatkan warga," kata dia.

Pemerhati kebijakan publik dan perlindungan konsumen dari Protes Publik Agus Pambagio menyakan akan menyampaikan kritik terhadap proyek ini kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Sebelumnya, Agus sempat mengatakan hal ini kepada Hermanto Dardak saat Hermanto saat menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum. Namun saat itu pembicaraan belum membuahkan hasil.

"Yang sudah dibangun tidak usah ditambah," katanya merujuk salah satu seksi ruas tol yang sedang dibangun di Kelapa Gading. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...